Sean memperhatikan wajah Sara yang terlelap dalam tenang. Setelah menangis cukup lama dan berhasil membuat kaos yang di paka Sean basah sebelah, wanita itu kembali tenang dan memutuskan untuk tidur. Dan hal yang baru pertama kali di rasakan oleh Sean adalah.. Ia tidak menyukai air mata wanita itu. Sebelumnya ia merasa biasa saja melihatnya. Ia sudah sering melihat air mata seseorang yang memohon kepadanya. Dan Sean menikmatinya. "Apa dia sudah tenang?" Sahut suara di belakang Sean ketika lelaki itu menutup pintu kamar Sara. Sean menaikkan alisnya. "Aku berencana menenangkanmu tadi. Tapi aku tidak sengaja mendengar pertengkaran kalian." Jelas Kenneth. Sean mendengus. "Ya. Dia sedang tidur." Kenneth mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Sial. Aku akan mematahkan tangan Morgan."

