48

279 Words

Rania menatap lurus ke depan, dia mulai merasa aneh dengan Vino setelah mereka melakukan ijab qabul. Tidak seperti pasangan lain, bahkan Vino tidak mempermasalahkan panggilan Rania yang masih memanggilnya Pak Vino. Rania melirik Vino dengan sudut matanya untuk mencari tau apa yang terjadi dengan lelaki yang baru saja sah jadi suaminya dia, tapi dia tidak mendapatkan apa-apa selain tatapan fokus Vino menatap jalanan di depan mereka. “Eum Pak Vino,” panggil Rania kembali. “Heum,” jawab Vino tanpa menoleh. “Apa saya boleh memanggil Pak Vino dengan panggilan lain?” tanya Rania dengan hati-hati. Vino terlihat mengerutkan keningnya, “Memangnya kamu mau panggil apa?” tanya Vino balik. Sambil memainkan jemarinya, Rania menjawab dengan suara pelan, “Kalau memang boleh, saya ingin memanggil P

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD