26- Piknik

1148 Words

Entah kapan terakhir kali diri bisa beristirahat dengan santai tanpa perlu memikirkan pekerjaan lagi. Padahal tubuh jelas menagih untuk diistirahatkan atau bersantai sembari mengunjungi tempat-tempat yang akan membuat merasa segar kembali. Nyatanya, piknik ke luar kota bisa menjadi salah satu alternatif untuk menjernihkan otak kembali. Setelah berlalu melakukan banyak pekerjaan di hari-hari sebelumnya. Namun siapa yang menyangka jika piknik bersama dua orang yang awalnya asing bagi Langit, justru terasa menyenangkan? Sekilas ia lupa, jika salah satu dari orang yang sedang bersamanya kini adalah orang yang telah melenyapkan kebahagiaannya. Tanpa Langit sadari, seperti kata Arslan... kepergian Cahya mungkin memang membuatnya menderita, tapi Tuhan dengan begitu baik hati memberikan wanita

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD