Terlalu Cinta

1589 Words

"Ayah, ayah.. aku rindu sama ayah." Teriakkan yang tidak akan pernah ada yang menjawab, hampa, persis seperti hidupnya. "Tari!" Jantung Mentari berdetak sangat cepat waktu suara yang dia kenali memanggilnya dengan deru nafas pendek-pendek. Mentari makin mengencangkan selimut di tubuhnya. Dia memejamkan mata dan berpura-pura tertidur. Langit jadi berfikir, apa benar Mentari yang tertabrak tadi. Tapi, kok anak ini tidur saja. Biasanya kan dia akan menangis sejadi-jadinya waktu terluka. Apalagi posisinya kini Langit ada di sampingnya. "Kata nyokap Lo habis bantuin pengirimannya." Ranjang Mentari bergoyang, tandanya Langit juga duduk di sana. "Makasih,ya, Tar. Tapi Lo gak perlu melakukan itu. Karena kalo Lo kenapa-napa, gue gak bisa maafin diri gue sendiri." Langit bukan orang implu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD