(25) The Border

1121 Words

Liz memaksa William memulangkannya ke Alroy malam itu juga. Ia sudah tak tahan lagi membendung air matanya yang sudah meluap melebihi dam laut Kerajaan Neelendra. Telinganya pun ikut panas mendengar semua undangan yang mendengung-dengungkan kemesraan Raja Edward dan Putri Calissa malam ini di pesta, sesuatu yang diketahui banyak orang jarang terjadi. Tak ada yang bisa dilakukan Will selain memberikan Liz tempat ternyaman untuk menangis. Pelukannya. Yah, walaupun ia tahu Edward akan membencinya. Toh, dirinya tidak berniat merebut Liz dari pemuda itu walau Edward nantinya akan menikahi gadis yang Will cintai, Calissa. Will menyampirkan mantelnya di atas punggung Liz agar gadis itu merasa lebih hangat. "Terima kasih," gumam Liz. Will hanya tersenyum sekilas. Lebih merasa khawatir daripada i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD