(17) Escape Plan

1149 Words

Tok. Tok. Tok. Liz terbangun karena mendengar pintu ruangannya diketuk. Disingkapnya selimut perca milik ibunya dan segera menghampiri pintu. Seorang pelayan istana pekerja dapur berdiri di ambang pintu sambil membawa nampan yang penuh dengan makanan. "Ini untukmu, Nona," ucapnya. "Bolehkan saya masuk dan meletakkannya di meja Anda?" Liz mengangguk, tapi heran. "Siapa yang mengirim semua ini?" Pelayan itu tersenyum. "Yang Mulia Raja Edward." Dan Liz pun bertambah heran. Mulutnya sedikit terbuka, membuat ekspresi wajahnya terlihat lucu. Pelayan dapur itu tersenyum kecil. "Yang Mulia menyuruh saya mengantar sarapan Anda ke ruangan Anda. Beliau juga mengatakan agar Anda menyelesaikan sarapan dengan cepat karena Yang Mulia akan menjemput Anda sebentar lagi. Saya permisi." "Tapi, tunggu!"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD