BAB 22

1519 Words

Lucia masuk ke dalam sel bersama beberapa napi yang sudah lama berada di penjara, Lucia takut dan tidak tahu harus meminta tolong kepada siapa, Wilona dan Ten datang bersamaan, meminta pihak kepolisian untuk membuatnya bertemu dengan Lucia. Wilona dan Ten duduk di salah satu kursi tunggu dan melihat ke arah pintu ketika Lucia keluar, meskipun ada jarak di antara mereka dengan penghalang kaca, itu tak mengurungkan niat mereka bertemu dan berbicara. "Aku tidak akan terima ini, aku tidak akan biarin kamu menderita, Lucia. Ini semua adalah tuduhan palsu." ujar Wilona. "Aku tidak apa-apa, Lon, beneran tidak apa-apa, aku merasa aman saja berada di sini." kata Lucia mencoba terlihat tenang. "Tidak apa-apa bagaimana? Kamu sedang hamil dan kamu di kurung di sini sama suamimu sendiri?" "Aku h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD