18 | Bibir

2043 Words

Naya duduk di kursi dengan di kelilingi beberapa orang. Ada yang sedang mengatur rambutnya, memperbaiki riasannya, mengipasinya, ada juga yang menyuapinya buah-buahan. Tidak pernah sekali pun dia berpikir, dia akan mengalami hal seperti ini di hidupnya. Berpose di depan kamera dan diarahkan gayanya oleh fotografer. Memasang senyum dan wajah palsu tapi tetap harus terlihat natural dan memesona. Naya merasa sangat gugup ketika dirinya sudah berada di depan kamera dengan Fazran di sampingnya. Dia tidak tahu harus bagaimana karena dirinya bukanlah individu yang suka berpose di depan kamera seperti ini. Isi media sosialnya saja hanya foto-foto seperti selfi dan makanan atau tempat-tempat menarik yang pernah dikunjunginya. Namun siapa sangka sang fotografer justru terus saja berteriak bagus, g

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD