8 | Kenangan

1507 Words

Malam hari, seusai makan malam. Naya mendengar pintu kamarnya di ketuk. Dia mengernyit karena dirinya tidak memesan layanan kamar. Namun karena penasaran, Naya pun membuka pintu kamarnya dan melihat bos nya, Fazran berdiri di sana. "Pak Fazran?!" Naya keheranan melihat Fazran berdiri di depan pintu kamar hotelnya. Namun segera dia menyadarkan diri dengan menundukkan kepala sebagai bentuk kesopanan kepada bosnya. "Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?" tanya Naya. Lantas kemudian dia melihat Fazran menunjukan raut wajah seperti meringis. Kesakitan? Naya semakin heran ketika Fazran kemudian menyodorkan sebuah botol ke hadapannya. "Tolong bantu saya mengoleskan obat ini," katanya kemudian. Dan kilas balik kisahnya dengan Fazran mampir kembali ke otak Naya. Dirinya ingat sekali, Fazran yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD