Jane yang melihat kedatangan Eloise di depan lift parkiran apartemen tersenyum namun senyumannya menghilang melihat wajah sembab asuhannya itu. Dia sudah bisa menebak El pasti sudah tahu soal kejadian kemarin. Lagipula muka bonyok Noah mana mungkin bisa disembunyikan.
Sepanjang perjalanan, El lebih memilih diam bahkan saking ngambeknya dia memilih duduk di kursi belakang tidak seperti biasanya yang selalu duduk di samping Jane.
“Hari ini sampai jam dua saja kan, Kak? Noah barusan telepon untuk jemput Kak El dan harus pulang ke apartemen bagaimanapun caranya.” Ucap Jane sambal meringis merasa tidak nyaman berada di tengah-tengah antara bos dan wanita yang sudah dianggapnya sebagai kakak.
“Hem, aku tahu. Tadi dia sudah bilang juga.” Ucap Eloise paham posisi Jane dan dia tidak mau menyusah
