Hervian

1719 Words

Cassie jelas dongkol lah. Untuk apa ia pindah kalau nyatanya setiap hari, ia masih melihat Adrian sih? Mana ada chip pula di dalam tubuhnya. Membuatnya tak bisa bergerak mencari Liese untuk menemuinya. Ia tak tahu kalau Liese sudah tak di Indonesia untuk sementara waktu ini tentunya. Tumben aku gak lihat kamu duduk di balkon. Aku ke kantor dulu, sayang. Love you, sweety! Tuh akhirnya, mobil itu pergi juga. Hahaha. Ia sebal karena Adrian selalu terlihat dimatanya. Jelas membuatnya tak tenang. Ia butuh ketenangan untuk semua hal ini. Namun Adrian tak memberikan ruang sama sekali. Bukan kah ini namanya tidak memberikan kebebasan? Ia menelepon Sherin. Harapan satu-satunya tentu saja gadis itu. Yeah yang bisa ia percaya untuk membantunya. Kalau yang lain? Tak secanggih Sherin yang menurutn

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD