Cinta pov
Aku tertunduk dalam. Setelah mengobati luka dibibir dan tangan Rangga, Pingkan menyuruh kami duduk. Sahabatku itu menatap kami dengan tatapan ingin mencekik leher kami sampai kehabisan napas.
"Bisa gak bikin gw gak jadi orang paling bego disini?" Kalimatnya ketus, dia melipat tangan di dadanya.
"Apa yang lo mau tau?" Tantang Rangga. Mario hanya diam diluar balkon sambil merokok. Aku terus menghela napasku. Entah harus berkata apa sama Pingkan.
"Kalo lo mau tau ada hubungan apa antara gw sama Cinta, gw jawab ya. Gw ada hubungan sama dia." Rangga menatap lurus entah kemana. Aku menoleh padanya tidak percaya dia mengatakan itu.
Pingkan membuka mulutnya, lalu menutupnya lagi. "Ta! Lo ga punya mulut apa? Lo seriusan punya hubungan sama Rangga?"
Aku bingung harus menjawab apa. "P
