Suasana antara aku dan Rangga berubah canggung. Aku tidak tahu bahwa Aldrich akan berpikir demikian. Flashback on.. "Ta, sorry mama kelepasan." "Gapapa kok Al. Santai aja. Mama kan emang suka bercanda." Wajah Aldrich berubah serius. Aku sedikit cemas karena masih ada Rangga duduk di sofa. Walau matanya menatap televisi tapi aku tau pikirannya tidak kesana. "Aku serius Ta. Kalau aku sembuh, aku mau ngelamar kamu." Aku terdiam sesaat, lalu aku tersenyum kecil. "Makanya cepet sembuh Al." Aku asal jawab. Mata Aldrich berbinar. "Serius Ta. Kamu mau?" Aku mengerling jahil. "Liat aja nanti.." "Cintaaa..." dia menggeram membuatku tertawa. Flashback End Suara pintu terbuka membuat kami bertiga menoleh, aku melihat Pingkan, Mario dan Andreas datang. Mereka membawa kue ulangtahun dan langs

