*****
Reyhan berlari, setelah hampir saja ketinggalan pesawat. Pekerjaannya baru saja selesai setengah jam lalu, beruntung dia membawa koper dan semua koper dan perlengkapannya ke jobsite sehingga dia tak perlu kemballi ke kantor jika pekerjaannya sudah selesai.
Jihan memutuskan untuk pulang besok, sehingga dia tak perlu riweh dengan urusan percewekan jika gadis itu ingin ikut kembali. Dengan langkah ngos-ngosan Reyhan berjalan menuju terminal keberangkatan. Matanya melirik ke arah jadwal pesawat yang ada di belakang loket, jam keberangkatan tinggal 10 menit lagi, membuat Reyhan bisa menghela napas lega. Setidaknya dia beristirahat selama satu setengah jam di pesawat sebelum ke kampus Deeva.
Beruntung, cuaca sedang cerah sehingga pesawat yang dia tumpangi mendarat dengan tepat waktu.
