“Rey, ambilin blue print sama Agnes!” seru Mas Ilham saat dia baru saja ingin duduk, membuatnya kembali berdiri.
“Iya, Mas,” balas Reyhan bergegas berjalan menuju ruangan arsitek junior yang di depan ruangannya. Hari senin seperti ini, Firma Arsiteknya sibuk dengan beberapa proyek besar dan proyek pembangunan rumah hunian. Beberapa Klien hilir mudik datang sehingga hampir membuat semua orang tak beristirahat, termasuk dia dan keempat teman magangnya. Rasanya baru lima menit yang lalu dia kembali ke kantor setelah ikut mengawasi pembangunan apartemen mewah di kawasan Kemang. Dan hari ini, dia harus kembali berjalan mengambil blue print atau cetak biru dari desain rumah salah satu klien yang sedang ditangani oleh Firma ini.
Reyhan berdiri di depan pintu kaca ruang arsitek junior dan melih
