delapan

1465 Words

Saat bangun keesokan paginya, Kirana merasa sesuatu tidak beres dengan perutnya. Perasaan tidak nyaman yang selalu ia rasakan tiap bulan. Namun ia tidak sempat melakukan sesuatu karena segera setelah ia keluar dari kamar, Adjie langsung menyuruhnya memasak sarapan, tidak peduli bik Hasna telah siap dengan pisau dan bawang merah untuk memasak nasi goreng. "Bikinin mie rebus pake telor setengah mateng kayak yang lo bikin kemaren." Ujarnya membuat Kirana mengerenyitkan dahi. Seingatnya ia memasak mie instant untuk dirinya dan Adam untuk makan siang mereka berdua kemarin siang dan Adjie sedang tidak berada di rumah saat itu. "Kenapa? Gak mau masakin yayangnya lo?" Mulut Adjie mulai mengoceh panjang lebar. Kirana yang masih memegang panci menggeleng. "Bapak tahu darimana saya makan mie reb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD