delapan belas

1386 Words

Entah apa yang ada dipikiran Kirana beberapa menit yang lalu hingga dengan mudahnya ia menuruti keinginan seorang Adjie Wishaka. Bahkan ketika mobil yang mereka tumpangi melewati gerbang dan untuk pertama kalinya ia bisa dengan leluasa memandangi tiga penguntit, rasa mules dan nyeri kembali kambuh di perutnya. Ke tiga orang itu tidak ada yang memperhatikan saat Adjie keluar, namun gerak-gerik pria itu bukankah sudah menjadi perhitungan mereka semua? Bagaimana jika nanti, selama dua hari kepergian Adjie, mereka datang menyergap? Ya ampun, Na. Kamu gila. Demi sabun cuci muka harga diri kamu tergadai? Kirana meremas rambutnya sendiri. "Non Nina kenapa, galau apa seneng bisa pergi sama den Adjie?" Suara bik Hasna yang berada di sebelah Adjie yang sedang menyetir membuat Kirana yang tad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD