BAB 74 – Apartemen

1317 Words

Andhini mulai mengemudikan mobilnya. Andhini pun pergi meninggalkan rumah besar itu. rumah besar yang dulunya hanya ada canda tawa. Andhini pun akhirnya pergi meninggalkan semua. Dengan deraian air mata, meninggalkan segala kenangan selama di sana. Meninggalkan orang tua yang begitu ia cintai. Meninggalkan kamar yang sudah ia tempati semenjak belia. Pergi dengan membawa luka. Netranya berkali-kali menatap Andre yang tiba-tiba terlelap di atas car seat miliknya. Sesekali bibir mungil itu tertawa, terkadang cemberut. Adhini sayup-sayup juga mendengar isakan dari bibir Andre, padahal netra bayi kecil itu masih terpejam. Entah apa yang mengusik tidurnya. Andhini terus menatap jalanan kota Bandung dengan duka yang memuncah. Tidak pernah terbayangkan sedikit pun jika ia akan mengalami hari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD