Andhini bergegas menuju resto untuk menemui seseorang. Seseorang yang tiba-tiba saja datang mengaku menjadi juru kunci dan saksi tunggal atas kasus yang membelit Reinald. Andhini belum bisa bernapas lega, sebab ia belum tahu siapa dan apa motif wanita itu tiba-tiba datang dan membuat pengakuan yang tidak terduga.
Bisa saja wanita itu hanya mencari keuntungan dari situasi yang tengah membelit keluarganya. Andhini hanya mampu menduga-duga, sebab ia juga belum tahu siapa wanita yang dimaksud oleh karyawannya itu.
“Jihan ... kakak mau ke resto dulu. Sekiranya nanti kakak tidak bisa menjemput anak-anak, tolong Jihan bantu menjemput Asri dan Andre, ya.” Andhini sudah bersiap.
“Baik, Kak, hati-hati.”
Andhini keluar dari unit apartemennya. Cukup merepotkan memang tinggal di apartemen sementara
