Suasana menjadi hening sejenak setelah pengakuan jujur Karina. Karina pun menghapus air matanya yang sempat terjatuh. Sedangkan Vania hanya terdiam menatap lurus ke depan sambil menyilangkan tangan. Sampai akhirnya, suara keras Danial memecah keheningan itu.
“Oh my god! Karina!” teriak Danial dengan suara baritone menggelegarnya sambil tangan kanannya mengacak rambutnya frustasi, tangan kirinya bertumpu pada kursi. Saking kerasnya suara Danial, sampai-sampai membuat ketiga sahabatnya tersentak.
“Nggak pakai teriak ya, Danial! Nanti gue jantungan!” gerutu Vania sambil menyentuh dadanya yang berdegup cepat. "Ehm, sorry,” Danial meringis tipis. "Tapi, serius, dari semua hal bodoh yang pernah Karina lakukan, ini yang paling bodoh."
“Eh, kasihan Karina dari tadi lo sama Vania bodoh-bodohin m
