Seminggu sudah berlalu, sejak kejadian itu,, Oscar tidak pernah muncul di kantor, semua pekerjaannya di bawa ke kantor pusat
Sementara Mutia mulai menyadari dia jatuh cinta kepada Oscar, walau Mutia bertekad untuk menyimpan rasa ini hanya untuk dirinya sendiri, namun tetap saja rasa rindu ini menguras emosi jiwanya.
Disatu sisi Tia merasa sedih, tapi bersamaan juga merasa kesal setengah mati kenapa hanya dia yang merasakan emosi ini.
Hari ini kembali jadwal Tia mengajar bella,,,begitu Bella langsung mengadu, begitu ketemu Tia
“Tante onni,,,Bella kesal ama daddy,,, seminggu ini daddy pulang nya malam trusss,,,,sudah itu,tidak pernah kekamar Bella temenin Bella Bobok”.
“Bella kesal!”
Ternyata Oscar bukan hanya menghilang dari area kantor, dirumah juga dia tidak perhatian ke Bella, rasanya ada yang aneh.
Mutia jadi kuatir, apakah memang Oscar sedang ada masalah?, apakah kantor pusat memang lagi ada masalah?, tetapi kenapa Owin tidak ada cerita ya
Pikiran Mutia mulai berkelana
“Bella sayang,,mungkin daddy lagi banyak masalah di kantor”
Tapi Bella boleh kok curhat ,,,kasi tau kalo Bella tuch rindu daddy”,,,gue jugaa seru hati Tia memberontak
Bella tidak mau daddy sakit,,,Bella sayang sama daddy”,,,gue jugaaa seru hati Tia jujur
“Emmhh,,,,,,,,,benar juga onni,,baiklah”
“Besok Bella mau bangun pagi,,,mau marahin daddy”,,,seru Bella sambil berkacak pinggang
“Hehehee”,,,,Tia tertawa melihat tingkah Bella
“Daddy”,,,,Bella melesat ke kasur Oscar sambil memeluk dirinya
sudah lama Oscar mengabaikan anaknya
Oscar memeluk Bella erat,,,”maafin daddy ya Bella”,,”daddy salahh”,,,,ucap Oscar sedih dan tulus
“Daddy…..bella tidak jadi marah dechh….tapi daddy janji tidak boleh pulang malam malam lagi ya”
,,,dengan berkacak pinggang dan jari telunjuknya di goyang ke kiri dan ke kanan, bak orang tua yang lagi memarahi anaknya
Oscar kembali meraih Bella,,memeluknya erat,,,,
Oscar sadar dia punya tanggung jawab,,dia tidak boleh terpuruk
"Iya daddy janji”,,,sambil mencium lembut kening Bella
Oscar memutuskan untuk menyimpan rasanya cintanya dan pelan pelan menghilangkannya.
Dia ingin Mutia menemukan yang lebih baik dan sepadan, bukan pria duda seperti dirinya.
Oscar tidak bisa terus menerusan melarikan diri, bertekad untuk dapat mengendalikan dirinya,
Oscar mulai akan menghadapi Mutia dan memperlakukannya kembali sebagai staff dan patner kerjanya
badan Tia masi saja sakit dan nyeri,,, ini sudah hari ke empat haid,,tetapi tetap saja perut masi kram
padahal biasanya hanya hari pertama dan kedua doank, Tia mengalami nyeri haid
hal ini menyebabkan emosi Tia jadi labil banget,,Tiba tiba merasa sedih,,,tiba tiba merasa marah
Seperti sepanjang hari ini,,Tia sudah beberapa kali marah marah kepada asistennya,,ngomel ngomel ke supplier
Semua staff bagian pada takut mendekati Tia dan berusaha menghindarinya
Tiba tiba Tia melihat ruang sebelah terang, si boss datang
Tia melirik jam,,sudah jam 2 siang, hati nya mulai berbunga bunga, berharap bisa bertemu Oscar
tiba tiba Tia merasa marah,,marah karena merasa di cuekin, padahal Tia sudah menunggu di panggil.
Serawut wajah imut muncul mengintip dari pintu,,,,
"cilukkba"
Senyum ramah muncul,,,,”Hello Tia”
Ada ada aja gaya Owin
Mau tidak mau Tia jadi tersenyum,,biar gimana pun,,selama ini justru Owin sangat baik,,,walau Tia beberapa hari ngamuk ngamuk,,Owin tetap saja ramah,,tetap menghibur dirinya.
“Sini”,,,,,,,,,,,, lambai Tia
Dengan girang Owin melesat duduk didepan meja Tia
“Tumben hari ini gue ngak di jutekin,,sudah berhenti mens ya??”,,,,,,,,,,,,,tanya Owin sok tau
“Ihh,,,kepo amat,, urusan cewek”,,,muka Tia memerah risih
“Lohh kenapa?menstruasi itu hal yang normal”
“sebagai cowok kita harus menghargai wanita,,mereka jauh lebih susah dari para pria”,,,celoteh Owin mengurui
Tia tersenyum,,,ternyata owin sangat memahami wanita
Tiba tiba owin mencubit hidung pesek Tia,,gemes
Dan seperti biasa,,Tia paling sensi urusan hidung
“Iihhhh,,,Owinnnn”,,,,jerit Tia ngambek
“Gue tau hidung gue pesekkk,,,tapi gini gini alamiah,,,jangan di hina”,,,teriak Tia
“Hahahaha,,,siapa juga yang hina,,justru gue suka”,,,,sahut Owin cabul
Sementara di ruangan sebelah
Oscar terbakar cemburu, mendengar kemesraan Mutia dan Owin, tanpa sadar Oscar mulai kehilangan kendali
Dengan kasar diraih telepon nya
Kring kring,,,,airphone diruang Mutia berbunyi
Tia melirik nomor yang muncul, dan berdebar debar senang, si boss telepon, segera di angkat teleponnya
“KAMU KE SINI BAWA QUOTATION MARBELA”,,,,,,terdengar suara mengelegar di ujung sana,,,,klik
Tia tidak menyadari suara Oscar yang berintonasi tinggi, dia hanya merasa bahagia mendengar suara yang dirindukannya.
“Bentar win si bos panggil”,,celoteh Tia senang,,sambil mencari file yang di minta
TOK,,,
MASUKKK
Tia melangkah masuk dan menaruh file di meja Oscar,,sambil dengan rakus mempehatikan wajah Oscar
Wajah Oscar tanpa expresi,,,siluet hidung yang tajam,,mulut nya terkatup rapat, urat rahang yang menonjol
Menunduk tanpa melihat Tia
Boss,,,gue rinduu,,,,teriak hati Tia
Brakk,,,,,,, tiba tiba file itu dibanting dimeja
Dengan dingin dan tatapan membunuh
Oscar menatap Tia
Harusnya kamu revisi quotation ini,,,harga ini sudah tidak update, trus mana quotation vendor baru untuk comparenya?!”,,Gelegar suara Oscar
“Apa saja kerja kamu selama? Harusnya waktu kamu di pakai buat mengupdate dan melobi vendor,,bukan buat hi hi ha ha ngak jelas!”,,,tandas Oscar sadis
Oscar mencari kambing hitam, melampiaskan emosinya.
Mata Tia langsung panas,,airmatanya menitik deras tanpa bisa dibendung
Oscar terkejut dan shock dengan tindakan gilanya
Tia langsung keluar melesat dari ruangan oscar,,menuju toilet
Tia menagis terseduh seduh, didalam toilet,,,melampiaskan semua emosi nya,,,,setelah tenang,,,Tia menbersihkan mukanya
Dengan mata yang masih sembab, Tia berjalan ke ruangan Peter
Masuk tanpa mengetuk
“Pak saya mau resign”,,ucap Tia bertekad
Gege hanya memandang Tia terkejut,,tau ada yang salah dengan sahabatnya
Peter memandang Tia,,dia tau ini ulah siapa, akhirnya meledek juga.
“hemhhh”,,,,,,,Peter menghela nafas
Peter mengelurkan surat dari laci,,menulis nulis sesuatu
Kemudian memberikan ke Tia
“Kamu saya kasi cuti 2 hari pikirkan keputusan kamu,saya tunggu jawaban final hari senin”
Ujar peter sambil menyodorkan surat izin tersebut
“tapi saya,,
“Tia tenangkan dirimu, pulang lah, biar Gege yang antar”,, cetus Peter lembut
“Gege kamu antar Tia pulang ya”
Gege membereskan barang Tia dan menggandeng Tia pulang
“Owin panik,,Tia kamu ngak pa pa khan? mau saya antar pulang?”,,,,,,,,tawar owin baik
“Nga usah pak,,saya yang antar” jawab Gege
Owin masi berjalan membuntuti Gege dan Tia,,
Tiba tiba dia di cegat Peter
Pet,,kenapa sich Oscar,,tanya Owin kesal
Peter merangkul bahu Owin menuju ruangan Oscar
Oscar duduk tertunduk,,,tangannya mencoret coret kertas
Peter duduk di sofa,,,Owin langsung menyerbu ke depan
“Bro are your nuts?,,,I never see you lost kontrol like that”,,,oceh Owin kesal
“Lagian apa salah Mutia, sampai lu mesti teriak teriak”,,Owin mulai meninggikan suara
Memang secara biasa Owin selalu takut dengan Oscar,,tapi kali ini Owin merasa Oscar sudah melewati batas
Oscar diam seribu bahasa,,,Oscar sendiri sangat terpukul,,,dia tdak pernah berlaku kasar kepada staff nya
Dan kali ini dia lepas kontrol,,,Oscar terlalu cemburu mendengar canda ceria Tia dengan Owin
Sudah sebulan ini Oscar sangat tersiksa,apalagi sejak ketemu Tia jalan bareng dengan pemuda ingusan itu
Oscar sudah gila, semua rasional dia hilang
“Shittt what wrong bro!!!!” maki Owin kasar
Oscar dengarin, keadaan lu sekarang sudah melewati batas,,elu sudah mulai merusak diri sendiri,,,Peter mulai berujar dalam
“Kalo suka kenapa lu mesti mengingkari bro?”
Oscar mengangkat kepala memandang Peter
Peter tau masalah dia
“Gue uda punya anak Pet,,gue pernah gagal”,,ucap Oscar sedih
“Kalo gitu yah lepaskan, jangan seperti anak kecil yang mainanya ngak mau lagi, tapi takut direbut”,,,ucap Peter keras
“Gue serius,,gue ngak pernah anggap main main”,,potong Oscar berapi api
“Truss masalah lu apa?,,,takut di tolak?!”,,,tandas Peter
“Wait waitttt,,,,what wrong”…Owin bingung,,,,
“Ini ada apa sebenarnya?”,,,,,,,,,,,tanya Owin mondar mandir kebingungan
“Ini gara gara elu bodohh!!!!” ,,teriak Peter kesel
“Gueee,,,gue salah apaa???”,,,,,,Owin balas teriak
“Elu bikin Oscar cemburu bodohhhhh!!!!”,,,,teriak Peter
“Brukk”,,,,Owin langsung jatuh terduduk di sofa
Dia mulai mengerti,,semua adegan berkelebat di kepalanya,,pantas aja
Huahhh huahhhhh,,,,haaa,,haa,,,,,Owin tertawa terbahak bahak sambil menunjuk Oscar
Oscar menantap dingin
“Hahahahahaa,,,,,,bro ur so dumb” celoteh Owin
“Sialan lu” maki Oscar
“Nga salah memang perkataan Owin,lu emang g****k”,,,,peter membenarkan
Dasar bego,,kalo suka,,kalo cinta yah kejar aja,,lu khan single,,Mutia juga single,,sejak kapan Oscar lumangga jadi pengecut”,,,Owin mengoceh
Kalian ngak ngerti,,,Oscar menutup mukanya
Gue takut Bella terluka,,,oscar meraung sedih
Bingung mereka berdua dengan jawaban Oscar
Apa hubungan Bella dengan Tia?takut Tia ngak terima lu punya anak?takut Bella ngak suka punya ibu tiri?”,,,,,,,,,,,Owin mengoceh gemas
Hubungan Tia dan bella sangat dekat,,Bella sudah mengangap Tia seperti sahabatnya,,,
“Hahhh,,,,wait waittt kok gue makin ngerti,,,Pet lu ngerti ngak?”
Peter juga mengangkat bahu
Oscar memandang kedua sahabatnya, menghela nafas memulai cerita
Tentang Mutia yang menjadi guru les Bella,,tentang Bella yang lebih memlih memanggil tia menyelesaikan masalahnya dibandingkan dirinya,,menceritakan tentang kondisi bella yang membaik
Gue takut kalo gue mendekati Tia dan ternyata dia hanya menganggap gue hanya atasan,,,dia akan menjauh dari bella juga
Gue ngak mau Bella menjadi korban dari keegoisan gue,,,ucap Oscar frustasi
Ok,,sekarang mereka memahami pemikiran Oscar.
Oscar lebih memilih kebahagiaan Bella
“Tapi bro,,,masalah hati itu ngak bisa di kendalikan,,,kemana kepercayaan diri lu"
“kenapa lu ngak melobi sampai berhasil,,,sama seperti setiap proyek yang lu inginkan,,,pasti dengan segala cara lu lakukan”,,cetus Owin memberi semangat
Stop membahas masalah ini,,biar gimana ini masalah pribadi Oscar, biarkan dia sendiri yang memutuskan” ,,cetus Peter melerai
Melirik jam di tangan yang sudah menunjukan pukul 18.50
“Ayo kita cabut”,,,Peter berjalan menghampiri Oscar menepuk bahu nya,,,”tenangkan dirimu,,pikirkanlah, jadi lah gentleman”
Peter berjalan keluar,,disusul Owin
meninggalkan Oscar yang merenungin hidup nya sendiri.
***