Hari berjalan kembali seperti biasa, hanya saja satu yang paling dirasakan Mutia adalah Oscar jauh lebih manusiawi sekarang.
Berbicara dengan Oscar saat ini sudah tidak seperti robot, Oscar lebih banyak tersenyum dan menanyakan pendapat tentang kerjaan.
Bahkan kadang kadang Oscar beberapa kali menanyakan pendapat Mutia tentang Bella,curhat tentang tingkah laku putri kecil nya,
Bella juga merasakan bahwa sekarang daddy nya lebih perhatian baik pelajaran dan kegiatannya, Bella sering telepon bercerita ini itu tentang sekolah dan daddy nya dirumah.
Namun Mutia masih merasa canggung dan tidak sepadan.
Mutia sadar Oscar itu atasannnya bahkan Boss pemilik perusahaannya, sedangkan dia hanya staff nya dan kebetulan guru les anak nya, Mutia tidak mau melambungkan impiannya, dia tidak mau hati nya terluka,,, tidak ada kisah Cinderella di dunia nyata.
Disisi lain, Oscar akhir akhir ini merasa semangat dan bahagia, Oscar mulai merasa ketergantungannya dengan Mutia, Oscar sadar dia mulai membuka hatinya untuk Mutia, Oscar berencana untuk mengejar dan menjalin hubungan lebih serius dengan Mutia, senyum terkuak di bibirnya,,
memikirkan rencana itu.
Sudah lebih dari 3 minggu Oscar selalu mencari alasan untuk pulang bareng dengan Mutia, tapi hari ini Mutia sudah menghilang terlebih dahulu
Cepat banget ini anak menghilang, Oscar tau Mutia kurang nyaman bila harus bareng pulang dengan Oscar, walaupun searah, tapi Oscar suka bertemu dan sekedar ngobrol dengan Mutia.
Baiklah, kalo begitu hari ini antar Mutia pulang saja, tersenyum senang Oscar memikirkan rencananya.
“Bella, gimana belajar nya hari ini?” Oscar
memunculkan wajahnya di pintu kamar
Bella
“Daddy”,,,,teriak Bella sambil memeluk Oscar
“Bella uda selesaikan tugas Math nya, ini bentar lagi sudah selesai”
“kalian sudah makan?”
“sudahhh,,,,tadi tante onni datang langsung Bella ajak makan, khn sudah laper” celoteh Bella lincah, Mutia hanya tersenyum
Sejak Oscar tau, bahwa Mutia adalah guru les Bella, Oscar memberi pesan kepada mbok Yem untuk selalu menyediakan makanan dan makan bareng, supaya Mutia tidak merasa canggung, karena Mutia selalu langsung dari kantor menuju rumah Oscar, tanpa sempat mengisi perut dulu.
“Pintarr, Bella hari ini sama mbak siti boleh?”
,,, “Daddy mau antar tante onni pulang”
“setuju, Bella mau main ular tangga sama mbak dan mbok”
“ehh,,, pak tidak usah,, ini baru jam 8 an kok”,,,Cegah Mutia
“its ok” seru Oscar langsung melangkah keluar kamar
Meninggalkan Mutia yang mulai deg deg kan, cepat cepat Mutia berberes beres
Begitu sampai di depan pintu,Oscar sudah menunggu di dalam mobil,Mutia tanpa bisa membantah langsung naik ke dalam mobil.
Mobil segera meluncur membelah jalanan.
Oscar meluncurkan mobil nya masuk
gerbang apartement melewati lobby
“Pak lobby sono”,,tunjuk Tia ke belakang
“Tauu”,,,
“Lahh truss kok nga berhenti?”,,,,,tanya Tia heran
“Mau cari pakir”,,jawab Oscar
“Hahhh,,,ngapaen parkir pak?”
“Oscar diem saja,,,sengaja,,kalo tidak, pasti bawel
Ternyata benar kata Mutia dulu, apartement ini penuh banget,,mobil di parkir dengan rapat, Oscar sudah memutarin parkiran dua kali
Tiba tiba ada 1 mobil yang keluar,,Yess,,,akhirnya dia dapat parkir juga.
Sementara Tia duduk kebingungan melihat tingkah boss nya
Tit,,tittt,,,,bunyi alaram pintu mobil di kunci
Tia masih berdiri menunggu si boss
“Yukk”,,,ajak Oscar
“Ehhh pakk mau kemana??”,,,,,,,,pede aja ini orang, perasaan yang punya rumah disini gue dch,, dumel Mutia dalam hati
“Ke tempat kamu lah”,,,
“Saya belum ada unit disini”,,jawab Oscar sekenanya
“Jiah mana level boss punya apartement disini yang hitungannya kelas rusun”
“Pa,,,,,,,,,, pak,,,,,,,,,,,cepat cepat Tia
menghadang Oscar yang sudah jalan menuju lobby aja
“Bapak mau ikutan naik?”,,,,,,,,tanya Tia
dengan muka panik,,matanya sudah hampir keluar,,jantung sudah berpacu kencang seperti abis lari marathon
Oscar melihat muka gadis di depannya,,di terpa remangan cahaya lampu,,mulutnya berkomat kamit, kelihatan sexy, rasanya Oscar ingin lebih dekat dengan Mutia, tidak cukup hanya berbicara saja, ada dorongan kuat untuk memilikinya.
“Iya, saya mau tanya perkembangan Bella, mumpung lagi ada waktu”,,
,
Deg,,,kena,,,jantung tia copot,,,,”kenapa bapak tidak bilang???,,,,kan tadi kita bisa ngobrol di rumah dulu”,,,sahut Tia ketakutan.
“Ayoo”,,,sambil mendorong punggung
Tia,,,Oscar menyeret Tia ke lift
Setelah masuk ke lift,,,
“Pencet Tia”,,,
“Ahh iya iya”,,Tia panik
Otak nya buntu,,gimana ini ,,,seumur umur belum pernah ada cowok yang pernah ke sarang nya kecuali tentu papanya, ehh Vier pernah,,tapi vier tidak pernah dianggap cowok
Tringg,,,bunyi pintu lift terbuka,,,tiba di lantai 20,,,
Oscar geli melihat kelinglungan Tia
Di dorong Tia keluar,,,lewat mana?
Seperti robot Tia berjalan
Akhirnya mereka berhenti di pintu ujung lorong sayap kanan tertera no.20A5
Oscar langsung merekam nya,,oscar bertekad ini bukan yang terakhir
Dengan gemetar Tia membuka pintu
Klik,,menghidupan lampu dan AC.
Terpampang sebuah ruangan apartement type studio dengan luas hanya 21m2
Sebelah kanan ada kamar mandi kecil di seberang sisi kiri ada dapur mungil lengkap dengan kitchen set
Disisi kiri dapur berdiri kulkas 2 pintu, kemudian jarak 1,5 meter ditempel smart TV ukuran 32”
Disisi kanan tergelar kasur ukuran 160,,kemudian diujung berderet lemari kecil dan cabinet yang diatas nya bertebaran perawatan wajah dan kosmetik.
Sisanya adalah hamparan lantai,
ruangannya terkesan kosong banget, tetapi rapi
Terlihat beberapa pakaian berserakan diatas kasur
Tia segera menyadari pandangan Oscar
Langsung Tia berlari memungut baju nya dan melempar ke dalam lemari
Melihat tingkah Tia, Oscar tersenyum kecil, setelah agak terkejut dengan rumah Tia, tindakan kecil tadi membuat Tia menjadi normal seperti cewek lain.
“Masuk pakk”,,,,,,,,,,, ujar Tia, sambil sibuk mengeluarkan meja lipat, dibuka dan ditaruh di pinggir kasur nya
Kamar saya tidak ada kursi pak, jadi duduk saja di kasur tunjuk Tia kikuk
Oscar berjalan menghampiri kasur, dan dengan ragu duduk diatasnya
Tia membawa sebotol air mineral dingin,
diletakan di atas meja
“Duduk dulu pak, saya mau mandi dan bersih dulu”,,, ucap Tia canggung
Tia langsung berlari mengambil beberapa baju di Lemari, dan melesat ke kamar mandi
Huhfff,,,,,menghembuskan nafas, untuk menenangkan jantung nya, Oscar
memandang sekeliling nya, menyentuh kasur yang di dudukin nya,
Kenapa kasur ini jadi mengoda banget ya, membayangkan berbaringan ditemanin Tia.
Shittt,,,, Oscar menyadari pikiran nya mulai mengembara, cepat cepat dia membuka air dan meminumnya.
Untung Tia memberikan air yang cukup dingin, dia perlu menurunkan suhu badannya.
Terdengar samar samar suara air shower mengalir, pikiran Oscar mulai berimajinasi liar, membayangkan sosok Tia dibawah shower tanpa sehelai benang, dengan rambut tergerai..
“GILA”,,, cepat cepat Oscar memotong pikirannnya, langsung diambil remote TV dan di hidupkan
Hari ini Oscar memang berbeda, dia berencana untuk mengejar Mutia, setelah sebulan dia memikirkan dan mendalami perasaanya sendiri.
Oscar menyadari bahwa dia mencintai Mutia, tidak tau sejak kapan perasaan ini hadir, tetapi semakin berkembang sejak dia mengetahui Mutia sudah mengenal Bella
Tapi sebelum melangkah maju, Oscar ingin menceritakan bagian masa lalunya terlebih dahulu.
Klik….
Tia keluar dari kamar mandi, dengan rambut basah yang masih digosok handuk
Hanya memakai kaos oblong hitam, celana pendek diatas lutut
Glekk…Oscar membuang pandangannya, , Tia terlihat sangat mengoda, , ingin rasanya dia menarik leher tia dan melumat bibirnya, mengendus sisi lehernya
Stoppp,,,, Oscar kamu bukan anak remaja lagi, kenapa bertingkah seperti anak remaja yang Hormon masih meledak ledak hardik suara di otak Oscar, sambil tanpa sadar memukul kepalanya sendiri
“Kenapa pak?”,,,,,, Tanya Tia Polos
Oooo,,, tidak,, cuman kepala berasa sakit
dikit”,,,
,, gelagapan Oscar menjawab, konyol bikin malu aja
Takut pikirannya makin ngelantur, Oscar cepat cepat membahas Bella
Tia, terima kasih sudah mengajar Bella selama ini, ucap tulus Oscar
Ahhh nga pak, memang sudah kewajiban saya, khan saya di bayar,, trus bayarannya lumayan lagi, cengir Tia ceria
Yahh tetap saja, jarang sekali ada guru yang cocok dengan Bella, kamu tau sendiri Bella gimana,
Oo iya, kejadian kamu kabur dari kantor, karena ke sekolah Bella ya? Tanya Oscar
Bukan kabur pakkkk,,, saya cuman izin,,,, sengat Tia tidak terima
“Hahaha”,,,, Oscar tertawa, akhirnya
suasana mereka mulai santai kembali,
Tia duduk di samping Oscar, sambil mencet mencet remote mencari acara televisi yang cocok
Bella sudah kehilangan ibu nya sejak umur 3 tahun, hingga sekarang umur nya 8 tahun dia hanya diurus saya dan di bantu mbok yem, siti
Untuk saya ketemu mereka berdua yang setia, mereka merawat Bella dengan baik,,
Menerawang, Oscar mulai menceritakan kisah nya
"Saya menikah karena Bisnis, dulu saya kira yang penting cocok dan sama sama menguntungkan semua akan berjalan mulus, ternyata saya salah…
Di awal pernikahan saja kami sudah suka ribut, tapi saya pikir hal itu wajar, lagian saya juga sibuk membangun usaha, namum semakin lama semakin jauh, akhirnya kami memutuskan bercerai.
Bagi kami orang dewasa bercerai itu gampang, tetapi berbeda dengan anak, Bella tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri, emosi yang labil
Sudah sering saya ajak berkonsultasi dengan pisikiater, sekarang sudah jauh membaik, dan saya menyadari peran kamu besar Tia",, ucap Oscar tulus, sambil memandang Tia
Tia menyimak semua ucapan Oscar sambil berbaring santai dengan kaki di naikkan ke atas dinding,,sepertinya Tia lagi melakukan sedikit peregangan otot
Tetapi Tia tidak menyadari posisi dia saat sangat mengemaskan dan mengoda Oscar
“Tidak kok pak, Bella pada dasarnya anak yang normal”,,,,,,,
“Bapak hanya perlu meluangkan lebih banyak waktu menemani dia bermain dan bercerita”,,,,,,, celoteh Tia sok menguruin
Bella juga suka bercerita tentang onni nya, senyum Oscar teringat Bella
Sekali lagi terima kasih Onni ucap Oscar lucu
Sama sama ajushi, balas Tia tidak kalah
Melihat posisi Tia yang berbaring santai,
Oscar akhirnya ikutan berbaring di sebelah Tia
“Deg,,, deg”,,,jantung Tia sudah mau keluar,,
Tia melihat wajah Oscar sangat dekat
Tia sangat ingin mengulurkan tangannya ke wajah di sampingnya ini, bola matanya yang dalam dan bibir nya itu,,,,
Di posisi Oscar, Oscar melihat wajah polos Tia, dengan matanya yang mengerjap lucu, tanpa sadar tangan Oscar membelai pipi Tia,,
“wajah kamu halus”,,,,,, ucap Oscar pelan
Tia gemetaran,,, tidak berani bergerak
“Wajah kamu mengemaskan”,,,,, ucap Oscar dalam
Tia langsung melompat duduk, disaat yang berbarengan Oscar juga duduk sehingga tubuh Tia Menabrak bahu Oscar dan oleng, segera Oscar memeluk Tia supaya tidak jatuh
Sesuatu yang lembut menyentuh d**a Oscar, langsung Oscar reflek mengeras, cepat cepat Oscar melepaskan pelukan itu
Oscar takut jatuh kedalam godaan ini, maaf ucap Oscar
Ehhh,,, tidak tidak pak, salah salah mau jatuh,,, gagap Tia ngaco
Oscar harus segera kabur dari sini ,semakin lama kendali dirinya semakin lepas,,, akhirnya Oscar bangkit
Sudah malam, saya pamit dulu
Sekali lagi Terima kasih, selama ini sudah menjadi guru Bella”,, ucap Oscar terharu
Siap Grakkkk…..Tia member hormat menghilangkan kegugupan
“Hahaha”,,,,”dasar”,,,,
“Tia tolong tetap menjadi guru Bella ya”
“Bole tidak bayarannya dinaikan pak?” Goda Tia memperbaiki suasana
“Dasar matre, kamu begitu rajin ngumpulin uang tapi kenapa apartement kamu kosong begini ya?”,,,,,,,, Ucap Oscar heran
“Hehehehe,,,saya tidak suka banyak perabot, susah di bersihin pak, truss khan biar lapang”, jawab Tia sambil melebarkan tangannnya ceria
Geleng geleng kepala Oscar
Oscar berjalan menuju pintu, diikuti Tia
Besok jangan lupa masuk kerja, tidak ada alasan cuti, ucap Oscar bercanda
Tenang pak, paling saya telat masuk, bangun kesiangan ucap Tia Jail
Mau saya jemput?
tidak usah pak, entar pada heboh di gossip pacaran,sekarang aja pulang saya tidak berani ikut bapak lagi, sudah mulai pada gosip celetuk Tia spontan
Mau pacaran dengan saya? Oscar terkejut sendiri dengan ucapan yang keluar dari bibirnya
“NGAAA”….teriak Tia panik, hati nya
langsung bergetar, jantungnya deg degkan banget
“Kenapa?” Tanya Oscar spontan
“Bapak uda punya anakk”,,, jawab Tia tanpa mikir
DEGG,,,,muka Oscar berubah, tiba tiba dia sadar dengan jurang diantara mereka…
Terdiam Oscar berjalan keluar dari tempat Mutia
Tia menyadari kesalahan mulutnya, ARGGhhhhh,, Pakkkkk anak 10 saya juga mauu…..ucap hati kecil Tia, tapi telat
Sepanjang jalan menelusuri jalan malam, Oscar merasa gamang, baru beberapa jam lalu harapannya melambung, hatinya berbunga bunga, tehempas kembali ,impian nya langsung hancur, hati nya tergores.
Oscar menyadari, dia tidak sepadan,, dia duda dengan 1 anak yang sudah cukup besar,sedangkan Tia seorang gadis.
Oscar juga tidak berani mengorbankan Bella
Bella dan Tia sudah sangat dekat, Oscar takut bila Tia menolak dirinya, akan menyebabkan Tia juga kabur dari Bella
Tia masih gadis tidak segampang itu menjadi teman hidup dirinya yang sudah pernah berkeluarga dan gagal, kegagalan bagi Oscar merupakan ketidakmapuan dan kekalahan.
“Me and My Broken Heart by Rixton”
All I need is a little love in my life
All I need is a little love in the dark
A little but i’m hoping it might kick start
Me and my broken heart
I need a little loving tonight
Hold me so i’m not falling apart
A little but i’m hoping it might kick start
Me and my broken heart
,,,,,,,,,,,,,,,
Sayup sayup terdengar alunan lagu di heningnya malam
***