maaf typo
angel dateng dan membisikkan sesuatu di telinga Adel. “Eka , loh di sini dulu dengan Alden ya , gue ada hal kejap ," ujar Adel .
“Mas. ngak apa-apa kan kalo Adel tinggal Bentar?"
Alden mengangguk.
“Alden, congrats ya! sorry gue ngak bisa lama. gue cuman singgah Bentar," ujar Kevin , teman sekerja Alden. Kevin memandangi Alden dan mengangkat keningnya. Kevin tertanya-tanya siapa wanita yang berbual dengan Alden .
“Eh ngak apa. gue tau loh sibuk.”
Kevin mengeluarkan senyum manisnya ke wanita di sisi Alden. Kevin menghulurkan hadiah untuk pasangan pengantin itu. “Tahniah ya," ujar Kevin ke wanita di sebelah Alden
eka yang mendengar tercengang .' eh kok bagi hadiah ke gue? eka melihat pakaiannya ' over banget ka pakaian gue ? gumam eka yang bingung . eka memandang Alden meminta pertolongannya.
akhirnya tawa Alden terlepas . eka juga turut tertawa. Kevin yang melihat mereka tertawa bingung
“ kok kalian ketawa. gue kan bagi hadiah tahulah hadiah gue kecil,” rajuk Kevin.
“kok loh gitu sih vin, kita bukan ketawain loh pasal hadiah ."
so?
eka berdehem. “pak Kevin, buat pengetahuan loh gue bukan bininya Alden ." eka tertawa
' emm, kenalin ini temen bini gue , eka." eka tunduk sedikit tanda hormat ke Kevin. ngak boleh Salem. haram! , ujar eka
Kevin tersengih malu. ‘ pantesan loh ngak terima hadiah gue tadi. Aih , “gue pun satu main hulur je engak tanya dulu. kan malu, ” , batin Kevin ada sesuatu pada gadis itu yang mengusik hatinya , namun Kevin ngak pasti apa yang menariknya merenung gadis di depannya itu.
‘Mujurlah bukan bini Alden. Maksudnya gue ada peluang dong.' “Errr , gue Kevin maaf ya gue ngak tau." Daniel masih melihat eka di hadapannya.
Eka menundukin kepalanya malu kerana perasan mata Kevin masih terpatri ke wajahnya . “Ermm . ngak papa ."
“Ehem... Ehem... " Alden berdehem .
Kevin tersedar dari lamunan nya . “Eh , al gue pergi dulu. Nanti lewat pula gue sampe sana ," ujar Kevin .
“Lain kali gue jumpa bini loh ya ? kirimin salam aja kat Adel. gue pamit dulu eka," pamit Kevin
*******
SAYUP-SAYUP terdengar suara seseorang mengaluni ayat suci al-Quran. Adel berdiri pegun di balik pintu biliknya. terpegun dengan suara merdu Alden yang mengalunkan ayat suci . selesai solat Isyak berterjemaah tadi.
dup dap dup dap. Alden memegang dadanya
“isy, kok jantung gue asal melihat wajah Adel mulai berdehit cepet ," gumam Alden . setiap kali Alden memandang wajah Alden, hatinya sering terusik . sejak pertama kali Alden mengenali Adel sehingga sekarang. Tapi Alden ngak langsung meluahkan ke Adel, bahkan setiap kali mengingati Adel Alden akan beristighfar , Alden ngak mahu menyentuh Adel walaupun hanya dalam ingatan Alden
Adel menghampiri Alden. “Emmm , mas ngak mau tidur? belum ngantuk ya? ujar Adel
“ayok tidur mas udah ngantuk." Alden baring menyelimuti dirinya. Alden berpura-pura tidur. ‘ Maaf Adel. mas belum biasa dengan perempuan,' batin Alden
Adel menaikkan keningnya. sambil membaringkan badannya di sebelah Alden sambil menutup matanya untuk tidur. .
Alden mengalihkan selimut dari mukanya setelah memastikan Adel sudah tertidur. ‘fuh, lega. lemas gue kalo lama-lama dalem selimut , batin Alden .
Alden ngak dapet melelapkan matanya. seakan-akan ngak percaya kalo dirinya udah menjadi suami Adel , sebilik dan sekatil dengan Adel. Alden tersenyum, itu yang diharapkan nya dari dulu, menjadikan Adel sebagai isteri dan ibu untuk anak-anak nya kelak . Alden teringat perbualannya dengan mamanya dua tahun lepas .
Flashback
“HAI anak mama ni. ceria banget ada apa ini," tanya mama Alden mama Nabila. Alden merupakan anak lelaki tunggal dalam keluarga mereka.alden yang mempunyai dua orang saudara iaitu kakaknya Alden dan Alden.
“Eh, ngak kok ma. Alden biasa aja." Alden segan untuk menceritakan soal hati . sebelum ini Alden ngak pernah berkongsi soal hati dan perasaannya kepada papa mamanya. kak Riana aja yang tahu tentang hatinya. itu pun Alden meminta kakaknya merahsiakan dari pengetahuan papa mama nya.