Rain sebenarnya tak puas. Ia masih harus menepati janjinya untuk pulang malam ini. Meski akhirnya dapat pesawat paling malam. Ya baru akan terbang jam delapan malam nanti. Sore ini ia baru berangkat menuju bandara. Setidaknya teringat belum makan nasi atau apapun kecuali yang ia makan di kuburan tadi. Itu tentu saja tak cukup mengganjal apapun. Kini meski sudah selesai makan ya tak begitu berpengaruh dengan kondisi perutnya. Ya maag yang sudah dipastikan mulai kambuh namun ia masih bisa menahannya. Ia tiba saat magrib di bandara. Itu pun buru-buru masuk dan mencari apotek. Berharap ada apotek namun ternyata tak ada. Jadi? Memaksakan diri untuk bertahan. Namun tak sampai satu jam di ruang tunggu, tubuhnya sudah ambruk. Hal yang membuat orang terkaget. Ya kaget lah. Wong ada yang mendada

