Erlangga yang memang ingin memastikan keadaan cucunya pun tersenyum tipis. Di tariknya selimut untuk menutupi tubuh anak dan cucunya. Dua orang yang sangat ia sayangi. Di kecupnya kening Axell dan Keysa bergantian dengan sayang. “Selamat tidur dan mimpi indah kesayangan Papa. Papa akan selalu mendoakan agar kamu dan Axell mendapatkan yang terbaik.” Harapnya dengan tulus. Setelah itu Erlangga mematikan lampu kamar yang ia ganti dengan lampu tidur di nakas. Kemudian keluar untuk masuk kedalam kamarnya sendiri. Erlangga membuka pintu kamarnya pelan dan masuk. Setelah menutup pintunya, pria paruh baya itu memeluk istrinya dari belakang yang tengah mengoleskan krim malam ke wajahnya. Tersenyum tipis saat melihat suaminya itu. “Dari mana, pa? Kok nggak lewat pintu samping kalau dari

