“Key, apa dia anakku?” tanya Reynand yang sadar jika dirinya yang tadi mendonorkan darahnya untuk bocah itu. Jika bukan? Kecil kemungkinannya seumpama golongan darah mereka sama. Sebab di rumah sakit sebesar ini pastinya memiliki golongan darah yang lengkap. Namun bisa saja jika kehabisan. Mengingat golongan darah tersebut bisa digunakan untuk mendonorkan darahnya ke semua golongan. Dan biasanya di pakai untuk orang yang tidak bisa di ketahui apa golongan darahnya. Merasa tak mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang ia lontarkan. Reynand berbalik dan mencengkeram erat kedua bahu Keysa. Sorot mata tajamnya seolah menusuk ke dalam ulu hati Keysa. Terdengar amarah, kekecewaan, kesedihan dan keputusasaan dalam suaranya. Membuat Keysa merasa tak sanggup menatap mata elang yang tampak rapu

