“Menikah itu apa ayah? Terus kenapa ayah dan mama tidak menikah?” tanya Axell polos yang saat ini duduk di pangkuan Dito. Menatap wajah tampan ayahnya dengan rasa penasarannya yang tinggi. Axell memang tumbuh dengan kepintaran yang menurut Keysa mewarisi dari Papanya. Di usianya yang masih duduk di taman kanak-kanak. Axell telah pandai bahasa Inggris dan Jepang yang memang di ajarkan di sekolahnya. Karena jika dirumah, sejak kecil Erlangga memang ingin agar sang cucu memakai bahasa Indonesia jika dirumah. Harapannya hanya agar sang cucu tahu dimana sebenarnya asalnya yang sebenarnya. Walaupun mereka tinggal di negeri Sakura ini. Tetap saja tanah airnya tak boleh terlupakan begitu saja. Sementara Keysa yang duduk di seberang mereka seolah tidak mendengar apa yang dikatakan oleh ana

