Selepas kepergian papanya. Reynand hanya bisa beberapa kali menghela napasnya. Ia hanya takut jika Kanaya mendengar berita bahwa ia akan bertunangan dengan wanita pilihan orang tuanya. Apa yang harus ia katakan kepadanya saat itu? Memintanya tetap bersabar dan menunggu dirinya hingga bisa menyelesaikan semua masalahnya. Apa mungkin Kanaya mau mendengarkan permintaannya yang cukup sulit diterima olehnya? Rasanya tak akan mungkin Kanaya bisa menerimanya. Ia juga tak mungkin mengatakannya kepada Kanaya tentang rencananya. “AAARGGH...” Reynand mengacak rambutnya kasar. Bingung bagaimana caranya menjelaskan pada Kanaya. Akankah Kanaya mempercayainya? Jika ia mengatakan rencananya? Reynand menjambak rambutnya frustrasi. Dilema? Ya, ia merasakannya saat ini. Takut jika seandainya K

