Reynand menghela nafasnya dan tergelak. Seakan-akan menertawakan apa yang baru saja sang papa katakan padanya. Dan yang lebih membuat ia semakin kecewa. Ialah sang papa yang begitu mudahnya mengatakan untuk menceraikan Melinda dan menikah lagi. Seolah itu bukanlah hal yang sulit dan terlalu menggampangkan arti sebuah pernikahan. “Semudah itukah pernikahan bagi Anda Tuan Permana Wijaya yang terhormat?” ujar Reynand dengan senyum sinisnya. Sang papa menatapnya nyalang. Dengan geram beliau berujar. “Tentu saja itu mudah. Kau hanya perlu menceraikan Melinda. Wanita mur***n yang tidak bisa di banggakan lagi. Untuk apa dipertahankan? Lebih baik kamu menikahi gadis baik-baik. Gadis yang tidak seburuk itu kelakuannya di luar sana. Sungguh menjijikkan dan memalukan.” Cibirnya lagu dengan ga

