Kepedulian Ivan

1484 Words

Tradisi setelah lebaran sama. Salam-salaman dengan keluarga besar. Karena banyak sekali keluarga yang datang, Ardian mengajakku pergi melalui pintu belakang. Katanya capek menjawab pertanyaan yang sama. Aku diajak ke area pemakaman. Baru tiba di depannya, aku sudah dapat merasakan kesedihan yang terlihat jelas di wajah Ardian. Kehilangan orang dengan cara yang tak biasa memang menyakitkan. Meski telah bertahun-tahun, perih itu nyatanya masih melekat. Tak ada yang bisa kulakukan. Hanya menggenggam erat tangannya, berharap dapat memberikan kekuatan. Ia tersenyum tipis sembari balas menggenggam tangannku. Senyuman itu hanya basa-basi. Karena kesedihan tetap berpendar di matanya. Akan lebih baik jika ia menumpahkan kepedihannya dengan tangisan. Bukan sebuah kesalahan. Laki-laki atau perempu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD