Empat puluh sembilan hari berjalan dengan nyaman dan bahagia. Gadis sudah kembali ke rumah Ivan yang sudah diperbaiki dan dicat sesuai warna kesukaan perempuan muda itu. Dia pun lulus dengan nilai terbaik. Bahkan sudah mengantongi tiket beasiswa dari seleksi jalur prestasi. Kehidupan rumah tangga keduanya pun damai. Cinta dan perhatian Ivan semakin membuat Gadis melayang. Namun, seharian ini dia dibuat kesal. Ivan pergi sejak pagi. Ketika ditelepon, hanya jawaban manja si operator yang membuat Gadis ingin mencakar wajah orang itu. Bukan hanya Ivan yang tidak bisa dihubungi, Tiara dan Fian pun sama saja. Karena penasaran dengan apa yang sedang terjadi, dia pergi ke butik. Akan tetapi, karyawan tidak mengizinkannya masuk. Kata mereka, Ivan dan Fian sedang menerima tamu yang mau berinvestas

