[1]. Prolog.

1582 Words
DISCLAIMER!! PERINGATAN. CERITA INI 100% FIKSI, Semua kejadian yang ditulis di cerita ini bisa dipastikan hanya buatan penulis saja, tidak ada yang nyata dan tidak tertulis di sejarah, karena hanya mitologi saja. Semua cerita ini murni dibuat oleh penulis karena kecintaannya terhadap makhluk mitologi yunani atau romawi yang pernah dia dengar. Semua tokoh tidak nyata dan dipastikan tidak pernah ada di real life. Semua karakter fiksi, dan tempat yang tertulis di sini bisa dipastikan tidak ada di dunia nyata, seluruh isi dalam cerita hanyalah buatan saja. Terimakasih. Selamat membaca Nael melihat sekelilingnya dengan bingung Apa yang terjadi padanya? Pohon-pohon menjulang lebat, tanahnya penuh dengan akar di mana-mana. Tidak ada cahaya. Seluruhnya gelap, hanya ada cahaya bulan tipis yang terpantul di antara rimbunnya daun-daun berwarna kekuningan Nafasnya memberat melihat di tempat yang selalu dia takuti. Tempat dengan tanda batu menyilang itu. Nael melihat sekeliling dengan panik, berharap bukan dia saja yang di sini. Melihat noda merah yang sudah mengering itu membuatnya tambah panik, tatapannya mengembara ke sekeliling berharap bisa menemukan sosok yang sekiranya hidup di segala fantasi palsu ini. Ya ini hanya mimpi Tolong ini hanya mimpi Hanya mimpi Hanya mimpi Seakan menjawab ketakutannya, sebuah suara mulai terdengar di telinganya, suaranya seakan menggema keras di setiap sudut hutan. 'Hanya mimpi eh, kenapa kamu berharap ini hanya mimpi tuan? Apa kamu yakin tidak ingin melihat sesuatu yang sebenarnya' Rasa panik berlebihan segera menyerangnya, dahinya sudah berkeringat deras. Bibirnya memutih merasakan gigitan terus menerus yang berasal dari giginya sendiri. Dia berusaha untuk segera melewati hutan penuh dengan tipu muslihat ini. Entah instingnya atau apa dia merasa harus lari jika ingin selamat. Ya dia harus lari, namun sekencang apa pun kamu berlari rasanya masih tetap sama, kamu akan selalu sampai di tempat yang sama. Seperti sebelumnya. Nael mendesah frustrasi. Tangannya mencengkeram helai rambutnya dengan kalap. Dia pusing, dia hanya ingin segera pergi dari tempat terkutuk ini. Seketika ledakan cahaya putih datang dengan keras memekakkan telinganya. Membuat seluruh pandangannya mengelap seketika. Terakhir yang dia dengar hanyalah suara seseorang yang tertawa bahagia di sunyinya hutan ini. Nael terbangun tiba-tiba dari tidurnya. Nafasnya tersengal-sengal dengan keringat tipis di keningnya. Dengan pelan dia berusaha memijat keningnya pelan tak kala rasa pusing menyerang kepalanya tiba-tiba. Hanya mimpi. Gumanya ke sekian kali, dia benar-benar takut akan mimpi buruk yang selalu datang padanya. Rasanya seperti kamu terjebak di sana dan tidak bisa kembali, dan ada sedikit rasa depresi di hatinya. Ya, dia merasa tak aman dengan itu. Dan sejujurnya dalam lubuk hatinya sendiri merasa seperti itu semua nyata. Aura tempat itu setiap kali dia mengingatnya hanya malah membuat jantungnya sakit seketika. Seakan ada sesuatu dari dalam dirinya yang terhubung langsung dengan area itu. Dengan terhuyung-huyung dia berusaha berdiri lalu berjalan menuju kamar mandi, jam menunjukkan pukul 7 tepat dan Nael harus sampai tepat waktu menuju ke Ruang rapat untuk mendiskusikan masalah jiwa yang kabur. Mengingat orang yang membuat divisi kematian kalang kabut meninggalkan rasa sebal berkepanjangan di hatinya. Jika bukan karena Arcturus yang sibuk menggoda salah satu rekan kerja mereka di divisi sebelah, masalah jiwa ini pasti tidak akan terjadi! Sebagai anggota dari Ministry Of Underworld, divisi departemen kematian mereka harus bekerja dua kali lebih keras dari departement lainnya. Mereka harus selalu tepat waktu dalam menjemput jiwa. Layaknya manusia yang akan kabur otomatis karena perintah otaknya yang mendeteksi gelombang bahaya, para Roh juga berpikir begitu. Beberapa jiwa mungkin akan baik-baik saja dalam arti kebingungan, mereka dianggap menerima kematian mereka dan itu bukan masalah besar jika mereka telat untuk membawa mereka menuju kereta jiwa. Tapi beberapa jiwa dianggap bebal, mereka justru bisa lari dan membuat masalah bagi manusia yang masih hidup. Mereka sedikit tidak rela tentunya mati begitu saja, itu adalah tipe kedua kebanyakan roh yang pernah Nael jemput. Dan sialnya, Arcturus itu hampir membuat departemen kematian kalang kabut akibat telatnya dia menjemput tahanan eksekusi paling ganas di dunia manusia! Setahu Nael tidak banyak roh yang menyadari bahwa mereka itu meninggal. Mereka layaknya masih berpikir sebagai manusia dan bangun layaknya biasanya yang mereka lakukan. Tahanan itu menyebabkan 40 orang pingsan, 60 orang ketakutan, dan 5 orang menjadi depresi dalam pikiran tak kala melihat tepat di mata roh itu, yah depresi karena ternyata jiwa yang melarikan diri itu melakukan kontrak terkutuk dengan salah satu medusa. Membuat jiwanya terjual dan terisi dengan bagian dari medusa itu. Setiap orang yang bertatapan akan menyadari pikiran mereka kosong, lalu seluruh ketakutan mereka akan memenuhi seluruh pikiran mereka dan membuat orang jadi gila. Gila secara perlahan layaknya pikirannya di hisap kebahagiaannya. Sungguh plot twist yang tidak terduga sekali. Akibatnya mereka bekerja keras untuk membuat para korban yang terlibat agar melupakan semua kejadian ini. Semua yang berhubungan dengan kematian, gaib, ataupun misteri tersembunyi di dunia harus dijauhkan dari manusia agar tidak mengganggu sistem satu sama lain. Agar dunia ini seimbang tentunya. Kini jiwa yang menghilang sudah dalam perjalanan menuju Tartaros, salah satu neraka paling kejam di Underworld ini. Dan Nael tentunya sangat senang tidak terlibat dalam pengantaran jiwa tersesat ini menuju Tartaros. Sebagai malaikat pencabut nyawa mereka tentunya berhubungan langsung dengan namanya Padang Asphondel dan juga Neraka Tartaros, tentunya mereka lebih memilih mengantar jiwa itu ke tempat lebih baik layaknya padang Asphondel, di sana di jaga oleh salah satu bidadari tercantik yang pernah dia lihat di seluruh Underworld. Berkebalikan dengan Asphondel yang cerah, segar, dengan wangi bunga Asphondel. Tartaros layaknya neraka paling hitam dan paling bawah di Underworld. Sebagai malaikat pencabut nyawa yang paling ditakuti oleh mereka bukanlah sekawanan cerbereus atau anjing berkepala tiga. Melainkan pemimpin serta penjaga seluruh dunia bawah. Hades. Semunya bergidik ngeri melihat betapa gelapnya sang pemimpin. Jubah gelap, aura yang sangat gelap, serta bau kematian yang layaknya menguar dari jubahnya yang panjang. Senjata andalannya yang berbentuk sabit paling ganas, menurut gosip yang beredar luas senjata itu bisa membuat roh atau jiwa seperti mereka langsung pergi seketika tanpa adanya reinkarnasi sekalipun!! Itulah kenapa para roh bergentayangan di bumi akan bersembunyi apabila mereka bertemu Hades, mereka akan ketakutan bahkan dalam jarak 5 kilometer dari tempat mereka berdiri. Nael teringat kunjungan pertamanya menuju Tartaros, tempat tergelap di bumi. Hanya ada api serta jeritan menyakitkan dari semua korban di sana. Walau dia sudah mati, merasakan bau Tartaros masih membuat bulu kuduknya meremang ketakutan. Mungkin itu yang disebut insting bertahan hidup. Karena hanya para manusia yang benar-benar jahat saja yang dihukum di sana, tempat itu pula yang dinamakan sebagai tempat terkutuk. Nael pernah mendengar sebuah cerita mengerikan. Cerita itu sendiri disampaikan oleh Ursa, kepala departemen urusan kematian. Dia mengatakan sebuah legenda tentang Tantalos, putra Zeus, yang dihukum oleh Hades dengan cara ditempatkan di kolam yang penuh air dan di atasnya ada dahan pohon yang penuh buah-buahan, namun Tantalos tidak dapat menikmati makanan dan air tersebut. Dengan kata lain, Tantalos dihukum dengan rasa lapar dan haus selama-lamanya. Tantalos dihukum begitu karena telah lancang menyajikan daging manusia pada para dewa. Mendengar perilaku Tantalos saja membuatnya bergidik ngeri seketika. Apakah itu benar atau salah, mereka para Aenos tahu dalam hatinya. Underworld saja nyata, mereka hanya belum memiliki kesempatan untuk tahu lebih lanjut tentang kehidupan di Olympus sana. Yang pasti, cukup bertemu hades satu kali saja, dia tidak ingin bertemu dengan orang itu lagi, apalagi jika bertemu dengan Anjing setia Cerberus yang terus menggonggong selayaknya monster yang ingin menggigit jiwa! Beberapa saat kemudian. Selesai mandi Nael segera menyambar jubah gelap panjang lalu memakainya segera. Dirinya yakin 99% dia terlambat kali ini, berdoalah semoga Ursa terlambat kali ini, jadi dia tidak perlu menghadapi kemarahan mengerikan! Atau detensi menyebalkan yang selalu menjadi ciri khasnya! Dia menyebut Ursa sebelas-dua belas dengan Argus! Menurut kata Cygnus seniornya, mengatakan Argus masih punya persahabatan mendalam dengan Ursa. Ursa sendiri sebelumnya memiliki dosa terbesar pada masanya, membuatnya bekerja dengan Hades. Namun setelah berabad-abad mengabdi, dirinya dibebastugaskan lalu menjadi kepala departemen kematian. Dirinya menatap kaca yang terdapat siluenya yang sedang memakai jubah panjangnya layaknya jubah penyihir pada awal 40-an. Warnanya hitam panjang dengan saku di d**a dan name tag di atasnya. Hanya ada satu nama, Nael. Tidak ada nama belakang lagi, karena malaikat maut tidak mengingat apa nama mereka saat masih hidup. Selain name tag, ada pula simbol segitiga dengan bulatan serta garis layaknya petir di tengahnya. Simbol yang katanya di buat oleh Argus alias pelayan setia Hades 700 tahun yang lalu. Simbol yang sudah dia cemooh semenjak tahun pertamanya dia bertugas secara resmi di departemen kematian, ini simbol yang paling dia benci oke. Rasanya norak dan mengelikan okey. Nael pernah mengajukan keberatan akan simbol yang dia anggap sangat kuno itu di Divisi Kesejahteraan anggota Underworld akan simbol kuno itu dan disambut dengan marah oleh pelayan Hades itu. Mengingat kemarahan Argus yang mengerikan serta jawaban atas olokannya itu terhadap simbol itu masih membuatnya bergidik ngeri. Menghancurkan seluruh kantor dan membuat seluruh kertas penting beterbangan di seluruh ruangan! Entah dari mana Argus itu tahu perihal rasa protesnya, namun saat Nael berdiskusi dengan Madam Ann tentang ide baru perihal lambang baru—Tentu saja yang dia buat, Nael menduga dia merupakan siswa seni paling berbakat saat dia masih hidup— Dan setelah Cygnus menceritakan tentang Ursa kepala departemen kematian, akhirnya dia tahu sumber itu datang jelas dari Ursa sendiri! Kepala departemennya ternyata memiliki persahabatan mendalam! Akibatnya dia hampir kena detensi untuk menangkap salah satu Roh terjahil yang terperangkap di salah satu desa kecil di ujung Slovania. Perjalanan yang menyenangkan bukan, batinnya menjerit gila mengingat banyak hantu "jahat" di sekitar gereja katerdal tua di situ. Hantu berwujud suster yang pernah menggentarkan dunia pada masanya. Tidak perlu tahu bagaimana hantu itu membuat beberapa manusia dipenuhi dengan energi jahat dalam tubuhnya, dan itulah yang membuat hantu itu menguat terus-terusan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD