# Lidya melangkah keluar dari kantor Axel dalam diam. Beberapa pasang mata menatapnya kemudian pura-pura sibuk bekerja saat pandangannya melewati mereka. Lidya menurunkan pandangannya saat matanya terasa panas. Tepat saat dia tiba di ruangannya, dua bulir air mata mengalir turun di pipinya. Kalimat Axel berputar-putar di kepalanya. “Kalau niatmu baik. Kau tidak perlu sampai susah-susah membuatkanku kue. Itu hanya dilakukan seorang wanita pada kekasihnya” Dia tahu sejak awal Axel adalah seorang yang konsisten dengan ucapan atau tindakannya. Itulah kenapa dulu Mamanya pernah bilang kalau pria itu akan menjadi calon suami yang baik dan setia di masa depan. Sekarang dirinya membuktikan sendiri kalau ucapan Mamanya memang benar. Hanya saja kenapa harus pada wanita seperti itu? Wanita y

