CHAPTER 1

1304 Words
CHAPTER 1 Seorang wanita kini terlihat sangat gelisah. Dia merasa was-was setelah tahu siapa yang akan menikah dengan adiknya kesayangannya. Mauren tidak menyangka kalau selama seminggu dia dan suaminya, Alex. Ke Australia untuk berbulan madu, kedatangannya dikejutkan dengan perjodohan Natasha adiknya yang polos dan lugu dijodohkan dengan pria yang pernah menyatakan cinta padanya dan itu membuat Mauren merasa cemas. Namun semuanya sudah terlambat karena kini Natasha dan Keenan sudah berada di depan penghulu untuk melakukan ijab kabul karena mereka akan melangsungkan pernikahan. Sudah berapa kali Mauren ingin menjelaskan pada Natasha. Namun, hasilnya selalu gagal karena di tengah sibuknya kegiatan untuk pesta pernikahan Natasha, karena Natasha selalu sibuk menjalankan banyak kegiatan yang harus dia lakukan, sebelum pernikahan dia juga jadi dia sulit untuk menjelaskan semuanya, karena dia sekarang harus tinggal di rumah keluarga suaminya. Kejadian sebelum Mauren menikah Pagi itu Mauren sedang duduk sendirian di taman kampus. Dia terlihat bahagia karena pria yang dia cintai, baru saja menyatakan cinta padanya, dan akan segera melamarnya. Namun, tiba-tiba seorang pria datang, membuat Mauren terkejut karena tiba-tiba, pria bernama Keenan itu datang dengan wajah seriusnya. Lalu kini Keenan pun duduk di samping Mauren "Ada apa Keenan? kenapa kau terlihat sangat serius? " Tanya Mauren, sambil menatap Keenan dengan penuh tanda tanya. "Aku ingin mengatakan sesuatu padamu Mauren, aku, aku-" "Aku apa Ken? Ayo katakan! Oh ya aku ingin mengatakan sesuatu sebelum kau bicara serius padaku. Kau tahu aku sedang bahagia karena adiku bersedia tinggal di Jakarta setelah sekian lama, dia tinggal di Bandung, semenjak ibunya meninggal dia hanya ingin tinggal dengan neneknya, tapi akhirnya setelah ibuku membujuknya dia mau tinggal bersama kami, kau tahu Ken, meski dia adik tiriku tapi aku sangat menyayanginya. Oh ya ada satu lagi kabar bahagia, Ken. Aku dan Al-" "Aku mencintaimu Mauren,” Sela Keenan. Dan ucapan Keenan sontak membuat Mauren sangat terkejut, dia membulatkan matanya dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya yang terperangah karena apa yang Keenan ucapkan. "A-apa yang kau katakan, Ken?" Mauren masih sangat terkejut dengan apa yang baru saja pria yang dia anggap sahabat, telah menyatakan cinta padanya. "Iya Ren, aku sangat mencintaimu. Sudah lama aku ingin mengatakan ini, namun selalu gagal tapi karena sebentar lagi kita akan wisuda. Jadi aku ingin kau mengetahui perasaanku padamu, Ren. Maukah kau menikah denganku Mauren Salsabila?" Tanya Keenan, yang kini sudah berlutut di hadapannya dengan cincin yang Keenan pegang, membuat Mauren semakin dilanda kebingungan. "Ta-tapi, tapi aku sud-“ "Aku mohon Mauren beri aku jawaban kepastian darimu.” Keenan memohon dengan raut wajah yang membuat Mauren semakin dilanda kebingungan, karena dia kini sudah menerima cinta pria yang memang dicintainya, sedangkan Keenan, hanya dia anggap teman saja. "Ke-Keenan, aku minta maaf. Aku tidak bisa menerimamu ka-karena, karena aku dan kakakmu Alex, akan segera menikah," Ucap Mauren dengan gugup. Dan apa yang Mauren katakan tentu saja membuat Keenan begitu sangat terkejut. "Apa! Kenapa Mauren? Kenapa kau lakukan ini padaku? kenapa kau selalu bersikap seolah-olah kau mempunyai perasaan yang sama denganku,” ucap Keenan setengah berteriak "Ma-maafkan aku Ken. Aku, aku tidak bermaksud seperti itu, a-aku sangat mencintai Alex. Kau pantas mendapatkan gadis yang lebih baik dariku, Ken. Ma-" "Tidak Mauren, ini sangat tidak adil, kenapa kau seolah memberikanku harapan, tapi sekarang kau malah membuatku hancur Mauren. Sangat hancur! Kau akan menyesal telah membuatku menolakku dan membuatku hancur, Mauren ingat itu!” Bentak Keenan lalu pergi meninggalkan Mauren yang kini terlihat sedih dan bingung juga khawatir dengan apa yang Keenan katakan. Dia takut Keenan melakukan sesuatu padanya atau Alex kakaknya sendiri. ***** "Tidak Ken, kau pasti tidak akan berbuat macam-macam pada Natasha. Seperti yang Nata bilang, Keenan pria yang baik, dan aku lihat Nata juga begitu bahagia. Dan Keenan juga selalu bersikap manis pada Nata," Ucap batin Mauren yang kini melihat Natasha dan Keenan terlihat bahagia, dia pun berusaha menepis kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi pada Adik kesayangannya itu. Dia yakin bahwa ancaman Keenan dulu tidak berlaku untuk adiknya yang sebentar lagi akan menjadi istri Keenan. "Ren kamu kenapa sayang? Apa kau sedang tidak enak badan?" Tanya Alex yang kini sudah berdiri di belakang Mauren. Mauren tidak pernah mengatakan apa pun tentang Keenan pada Alex karena dia takut Alex malah akan meninggalkannya, dan mengalah pada adiknya, yang begitu Alex sayangi. "Hem, aku tidak apa-apa Mas, aku hanya tidak percaya kalau adikku akan tinggal dalam satu atap bersamaku dan malah jadi adik iparku, itu sangat lucu kan, " Ucap Swara lalu terkekeh, dia berusaha menutupi kegelisahannya. Agar suaminya tidak mencurigainya. "Oh, syukurlah kalau kau baik-baik saja. Aku juga senang karena dengan begitu akan ada yang membantumu dan Ibu di rumah,” Ucap Alex. Mendengar ucapan suaminya, Mauren pun tersenyum meski tidak bisa dipungkiri, dia masih sangat gelisah memikirkan tentang Natasha dan Keenan. Ijab kabul pun telah selesai dilaksanakan, kini Keenan dan Natasha pun sudah sah menjadi suami istri di hadapan agama dan hukum, dengan penuh haru biru mereka pun melepaskan Natasha untuk diboyong ke kediaman keluarga barunya. Natasha pun langsung diboyong ke rumah keluarga Aditama, karena Keenan tidak mau menginap di rumah keluarga Istrinya, Natasha pun disambut dengan baik oleh keluarga Aditama. Mauren dan Tasya kini membawa Natasha ke kamar Keenan, sedang Keenan kini dia masih berkumpul diruang keluarga bersama sanak saudaranya, hingga malam pun semakin larut, akhirnya Keluarga pun menyuruh Keenan menemui Istrinya yang sudah menunggunya dikamar. Sementara itu, kini Natasha tengah duduk diranjang dengan wajah yang lelah namun masih terlihat cantik. Tap.. Tap.. Tap.. Terdengar suara derap langkah kaki yang kini mulai memasuki kamar. Natasha kini mulai meremas gaun tidurnya, dia merasa sangat gugup, ditambah dengan suara pintu yang terdengar dikunci Natasha pun menundukkan kepalanya karena merasa gugup. Namun, dia terkejut setelah mendengar suara pintu kamar mandi ditutup dengan kasar, membuatnya mendongakkan kepalanya lalu menoleh ke arah suara pintu yang ditutup dengan kasar, Natasha yang masih bertahan diposisinya berusaha setenang mungkin. Tak lama Keenan pun keluar dari kamar mandi dengan baju santainya. Kini Keenan pun di sofa dan langsung membuka laptopnya. Namun, dia menoleh ke arah Natasha dengan malas. "Sudah malam tidurlah. Jangan mengharapkan ada malam pertama yang akan terjadi. aku malas menyentuh gadis desa sepertimu! Melihatmu saja, sebenarnya aku malas!” Ketus Keenan, lalu kembali memperhatikan layar laptop. Degg Hati Natasha bagaikan ditusuk beribu belati, malam pengantin yang ia bayangkan akan sangat indah kini hanya angan-angannya Saja. “Hey! Kau dengar atau tidak hah! Jangan pikir karena aku menikahimu, itu artinya aku mencintaimu, itu hanya mimpimu saja. Dasar gadis lugu yang bodoh! Kau tahu aku menikah denganmu. Karena aku ingin membalaskan sakit hatiku pada kakakmu yang sudah menolak cintaku dan membuat diriku hancur. Dan ingat! Jika kau berani macam-macam apalagi mengadu pada orang tuamu. Maka kakak kesayanganmu lah yang akan menerima akibatnya! Aku sudah mengantuk. Oh ya kau tidur saja di sofa. Aku tidak ingin berbagi ranjang dengan gadis bodoh dan kampungan sepertimu, kau mengerti!” Ketus Keenan. Lalu Keenan pun menaiki ranjangnya lalu berbaring. Setelah mendengar ucapan Keenan yang begitu menyakitinya, Natasha pun pindah ke sofa. Dia kini di sofa menatap Keenan yang kini sudah berbaring diranjang dengan menitikkan air mata, karena impiannya membina keluarga kecil yang bahagia bersama Keenan. Kini hanyalah impian semata saja. "Jangan menangis, aku tidak suka dengan gadis yang cengeng! Itu sangat menjijikkan jika kau ingin menyalahkan apa yang terjadi padamu. Maka, salahkanlah Kakakmu yang tersayang itu. Karena dia lah yang telah melukai hatiku, jangan menatapku, sekarang tidurlah! Kalau tidak, aku akan berbuat kasar padamu, jika kau perlu selimut dan bantal ambil saja di lemari,” Ucap Keenan, yang kini mulai memejam kan matanya. Sedang Natasha kini dia berbaring Di sofa, tanpa bantal atau pun selimut, dia kini menangis dalam diam, karena tak bisa berbuat apa-apa, dia sangat takut kalau Keenan akan menyakiti kakak yang sangat dia sayangi. Lalu tiba-tiba dia teringat dengan ucapan Mauren. Kakaknya, agar membatalkan pernikahannya. Namun, karena keluguannya benar-dimanfaatkan oleh Keenan, dengan berpura-pura manis di depannya, kini penyesalan hanya tinggal penyesalan, semuanya sudah terlambat, dia hanya bisa menerima takdir hidupnya yang mungkin akan sangat menyiksanya, dengan berharap suatu saat nanti Tuhan memberikan kebahagiaan padanya. Kini Natasha pun memejam kan matanya dengan air mata yang terus menetes. Karena merasa bodoh dengan mudahnya dia menerima perjodohan itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD