Lembut, itu yang Zavier rasakan ketika tangan kirinya menyentuh wajah Azel yang masih tertidur lelap. Entah jam berapa istri kecilnya itu tidur sampai bisa belum bangun padahal sudah pukul 7 pagi, biasanya Azel akan bangun pagi dan membuatkan sarapan untuk dirinya. Namun hari ini tidak. Azel terusik, ia menggeliat dalam tidurnya. "Sayang," Ucap Zavier memanggil ia pelan. Perlahan mata Azel terbuka. Dan ia langsung membuang pandangan ketika mengetahui siapa yang sedang menatap dirinya. Zavier tersenyum. "Masih marah, okay." Azel hanya diam seraya menarik selimut hingga menutupi setengah wajahnya. Zavier mengusap kepala Azel dengan lembut. "Aku harus berangkat ke kantor sekarang, are you serious with this action? Gak mau cium?" Tangan Azel mengepal di balik selimutnya. "Tahan Azel, ja

