Seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti, Azel berjalan masuk ke dalam hati seorang Clark. Hanya satu kali, dan tidak pernah keluar lagi. Rasa rindu yang dirinya biarkan kini semakin menjalar, mencekik leher dan itu sangatlah menyesakan. Clark tahu, menyukai Azel adalah sebuah kesalahan. Selain merusak pertemanan juga akan merusak rumah tangga seseorang. Namun, bukankah segalanya adil dalam cinta? Clark selalu mencari pembenaran dengan kalimat itu. Saat ini, ia sedang berdiri di tepi jalan tepat di seberang kampus dimana Azel mengenyam pendidikan. Karena kesalahannya yang tidak bisa mengontrol diri, Clark jadi kesulitan untuk menghubungi Azel, wanita itu selalu menolak panggilannya dan mengabaikan pesan, yang tidak hanya satu. Banyak waktu baik yang mereka habiskan bersama membuat

