Suami Narsis

1106 Words

Alis Rafael terangkat ketika dia memandangi tangan Susi. “Hentikan! Jangan mengangguku! Keluar!” Suara Rafael membekukan gerakan Susi dan dia meletakkan buah itu dengan enggan tetapi dia tetap tidak ingin menyerah. Dia bangkit dan pergi menuangkan teh untuk Rafael. “Tuan, kau kehabisan teh. Aku akan menuangkan teh untukmu." "Tidak perlu! Bisakah kau pergi dari sini? Pergilah!” Rafael berteriak kali ini. Pasalnya, dia tidak bisa mengusirnya dengan menggunakan bahasa yang lembut. “Aku yang akan membantumu memegang cangkir ini.” Susi tetap dia ingin pergi. Rafael melototinya hingga membuat Susi gemetar detik berikutnya, cangkir teh terjatuh berserakan ke lantai. Rafael menatapnya dengan dingin. “Kau tidak akan bisa menggodaku. Apa kau paham!” Mata Susi berair karena merah. Dia tid

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD