Chapter 15

3034 Words

            Di dalam ruangan kosong itu, Revan berdiri di tengah-tengah ruangan. Satu-satunya pencahayaan yang ada di dalam ruangan tersebut hanyalah berasal dari lampu gantung yang ada di tengah-tengah ruangan. Lima menit berlalu, dan ia masih tak mengerti mengapa ia harus berada di ruangan ini. Revan sudah mencoba untuk membuka pintu ruangan tersebut, namun nyatanya pintu itu sudah terkunci dari luar. Kini ia hanya bisa berdiam diri tanpa melakukan apapun.             Saat ia tengah kalut dalam pikirannya, suara pintu yang terbuka terdengar olehnya. Revan menoleh kebelakang untuk melihat siapa orang yang membuka pintu itu. namun sayangnya, pintu dihadapan Revan masih tertutup. Ia mengernyitkan dahinya bingung. Ia berani bersumpah bahwa tadi mendengar sangat jelas suara pintu terbuka.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD