Malam ini Nadine tengah menunggu Kevlar di café tempat biasa mereka bertemu. Mereka berencana untuk menghabiskan waktu berdua. Sudah biasa bagi mereka berdua untuk saling menunggu di salah satu tempat yang sudah di janjikan. Tidak seperti pasangan lainnya, baik Kevlar maupun Nadine, mereka sama-sama tak mau untuk dijemput oleh pasangan masing-masing.
Nadine mengaduk minumannya. Ia tengah memikirkan perkataan Revan tadi siang. Fakta bahwa perbuatannya diketahui oleh Revan, membuatnya semakin kepikiran. Bagaimana Revan bisa mengetahui semua perbuatannya? Padahal ia sudah memastikan tidak seorangpun yang mengetahui tindakannya itu.
“Bagaimana dia bisa mengetahuinya?” gumamnya sendiri.
Karena terlalu fokus dengan pikirannya sendiri, Nadine
