Part 12

2976 Words

Dengan wajah memerah Miranda menghentak sepatu tingginya dengan cepat di setiap langkahnya. Tak memedulikan beberapa pelayan yang menyapa dengan hormat, batinnya yang bergemuruh hebat tak sabar ingin bertemu dengan sang ayah. Dari arah tangga, seorang wanita paruh baya bergegas turun seraya menerbitkan senyum bahagia. "Putriku ...," sapa wanita paruh baya yang bernama Beryl. Kedua tangan Beryl terlentang seiring langkah Miranda yang terhenti, pun dengan kedua netranya yang berbinar. Namun, alih-alih bersambut, wanita paruh baya itu harus menahan sesak di d**a setelah putrinya melayangkan tatapan tajam, lantas berlalu dari hadapannya. Mendapat perlakuan seperti itu, ia mencengkram pegangan tangga seraya menggigit bibir kuat-kuat---berusaha menahan isakan yang siap meluncur dari bibirnya,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD