Jakarta, kediaman Jonas. Syarief benar-benar berubah semenjak kedatangan nenek dan kakeknya di Jakarta. Apa lagi sekarang ada Fadli yang menjadi paman sekaligus kawan sejatinya. Tidak pernah lagi Syarief terlihat murung dan bersedih. Tidak ada lagi Syarief yang mengurung diri di kamar seraya menggambar. Kehadiran Niyan, Iman dan Fadli sungguh membuatnya bahagia. Jonas yang baru saja pulang dari kantor, langsung disambut dengan suka cita oleh Syarief dan Fadli. Sebelumnya, bahkan Syarief tidak peduli mau ayahnya pulang atau tidak. Tapi kali ini, kepulangan sang ayah menjadi momen yang sangat dinanti-natikan oleh putra sulung Jonas itu. “Sayang ... tumben langsung sambut papa pulang, ada apa nih?” Jonas langsung menggendong putranya itu setelah membalas uluran salam dan menyugar rambut Fa