*Membaca Al-Qur'an lebih utama* Masalah Agil Aji sudah memberikan saran, bagaimana nanti Agil mengambil langkah, Aji menyerahkan semua itu kepada Agil dan Anggita, yang jelas ia hanya bisa menjadi pendengar. Aji berjalan memasuki kubikel miliknya, sesampainya di meja kerjanya, Aji melihat tumpukan berkas-berkas yang memenuhi mejanya. Aji menghela nafasnya pelan, sambil meraih berkas satu persatu untuk ia kerjakan dan ia salin datanya. Di tengah fokusnya mengerjakan berkas, ponselnya berdering dengan sangat keras, dangan bunyi dering yang membuat Aji meringis malu. "LOVE YOU MAS AJI." Astaga! Istri bucinnya itu, kenapa harus sampai segininya coba? Masa iya dering ponselnya yang estetik berubah menjadi suara singa betina yang berubah jadi kucing anggora. Semua mata karyawan menatap

