Malam itu setelah pemotretan Adara memasuki rumah nya lalu pandangan nya jatuh pada kanu yang duduk di sofa sambil menatap seorang wanita yang duduk di samping nya sambil menyusui sang bayi. Tapi seperti biasa Adara memilih bersikap cuwek mungkin wanita itu adalah salah satu pelayan baru di rumah atau teman kanu. Saat melewati ruang tamu Kanu menyadari kehadiran nya dan memanggil nya
"kemari lah Adara aku perkenalkan kan kau pada Maria, "
Mendengar perkataan kanu sontak membuat wanita di samping kanu menenggang menatap ke arah Adara dengan takut. Sedang Adara membalikkan badan nya dan perjalan ke arah sofa ia berdiri di samping sofa sambil menatap kanu dan wanita di samping kanu bergantian
"perkenalkan ini maria istri ku dan ini mutiara putri ku usia nya masih 1 minggu." maria yang duduk di samping kanu pun meremas baju nya ia benar benar ketakutan ia berusaha menyiapkan diri tamparan bahkan cacian yang akan Adara lontarkan pada nya karna ia sadar ia lah yang salah karna masuk dalam hidup kanu walau ia tahu kanu sudah beristi. Maria hanya menunduk tak berani menatap ke arah Adara
Adara hanya Menatap kanu dan Maria datar lalu satu kata keluar dari mulut nya nya " Oh, " ucap Adara sambil mengedikkan bahu nya acuh lalu berjalan ke arah tangga atas
Maria dan kanu sempat syok melihat respon adara ia pikir adara akan mengamuk. Memukul. Bahkan menangis. Tapi ia tak mendapati dari dalam diri Adara. Adara memilih cuwek dan pergi ke kamar nya. Entah kenapa kanu bernafas lega setidak nya tidak ada keributan dan teriakan. Dan kata kata yang tetlontar dari Mulut Adara sebelum mereka menikah tidak terbukti kebenaran nya.
Sedari awal ia menyiapkan diri resiko membawa maria dan mutiara dalam rumah ini itu arti nya ia bersiap jika Adara meminta cerai pada nya.
Tapi kata kata itu tidak keluar dari mulut Adara itu artinya Adara ikhlas atas poligami yang ia lakukan tanpa sepengetahuan Adara
"Mas itu bener istri mu kan mbk Adara, " tanya Maria masih tidak percaya akan respon Adara
"iya" jawab kanu sambil mengelus pipi gembul putri nya
"kok reaksi nya biasa aja ya aku kira mbk adara bakal mengamuk bahkan menamparku, "
"entahlah, " ucap Kanu ia tak pernah bercerita pada istri kedua nya kalau ia dan adara tidak ada cinta di dalam nya
Kanu melihat putri nya yang melepaskan p****g s**u ibu nya dan Mutiara sekarang sudah tidur. Betapa bahagia nya ia memiliki istri yang di cintai nya dan seorang putri yang ia sayangi. Ia tau keputusan nya salah di balik kebahagiaan yang di raih nya ia melukai hati seorang. Tapi melihat Adara yang baik baik saja setidak nya ia tak terlalu merasa bersalah
Tak berapa lama kemududian Adara turun dengan menyeret ke dua koper nya menuruni tangga. Kanu dan Maria sempat terkejut melihat Adara yang turun dengan menyeret koper. Ternyata mereka salah ketenangan yang terlihat pada diri Adara hanyalah ketenangan sebelum hujan badai datang
Maria menatap kanu yang duduk di samping nya tidak ada ekpresi yang maria bisa tebak dari kanu. Kanu bersikap datar tidak ada gerakan yang mencegah untuk istri pertama nya itu pergi
Kejutan belum sampai di situ saja saat melewati ruang tamu itu suara Adara terdengar keras memenuhi rumah itu "sampai jumpa di pengadilan!" teriak Adara sambil menyeret koper keluar dari rumah itu
"mas kau tak ingin mengejar nya" tanya maria tapi suami nya itu tetap bergeming seperti mengalami syok berat
ibu ku dulu pernah di poligami tapi ibu ku tetap di samping ayah ku sampai ajal menjemput nya jika kau berselingkuh di belakang ku bahkan berpoligami maka perceraian lah yang menjadi jalan nya karna aku bukan ibu ku yang bertahan demi cinta aku memilih mundur
dengan menyelamatkan hati ku
Kanu teringat kata kata ada adara sebelum mereka menikah kata kata bernada acaman. Dan sekarang wanita itu telah membuktikkan kata kata nya
Hidup itu pilihan saat ia menikahi maria ia tau resiko nya jika ia akan kehilangan Adara. Ia menyangka dia akan biasa saja tapi tak bisa di pungkiri ia merasa sakit sekaligus kehilangan.
"nyonaya mau kemana" tanya sang satpam yang berjalan ke arah Adara yang sangat kerepotan membawa 2 koper.
"pulang, " ucap Adara Datar
"pulang kemana?, " tanya sang satpam tersebut tidak mengerti bukan kah ini rumah nya tapi alih alih menjawab Adara memilih Diam sang satpam pun memilih tidak bertanya lagi.
"dimana kontak nya biar saya ambil mobil nya, " Adara pun menyerahkan kontak nya pada sang satpam. Sang satpam pun menerima nya dan mengeluarkan mobil dari garasi.
Satpam pun membantu Adara memasukkan koper koper itu pada bagasi. Ia langsung memasuki mobil itu dan keluar dari gerbang. Adara mengendarai mobil itu dengan kecepatan tinggi. Adara mencengkram stir nya tidak ada yang tau apa yang di fikirkan wanita itu lalu tanpa biasa di cegah air mata itu jatuh terus menetes mengalir membasahi pipi nya
"s**l kenapa rasa nya begitu menyakitkan, kanu b******k!!!!!!!" teriak Adara memukul stir nya
Tidak ada yang tau bahwa ia dari tadi menahan kemaran nya Pada kedua orang itu yang sukses memberikan nya luka. Ia ingin memukul. Menampar bahkan mengamuk pada kedua orang itu. Hati nya begitu sakit dan hancur mendengar perkataan kanu yang memperkenalkan istri dan anak nya.
"kanu kau manusia tidak punya perasaan!" teriak adara sambil menangis segunggukan
"ibu apakah rasa nya sesakit ini kenapa ibu memilih bertahan dengan hati yang hancur, " tapi dia bukan ibu nya .dia tak akan menangis atau mengamuk di depan kanu. Jika ia lakukan di depan kanu berarti ia manusia yang lemah seperti ibu nya membiarkan kehancuran nya terlihat oleh musuh nya. Dan musuh nya memilih tersenyum melihat kehancuran nya.
Tbc 914 kata by ismia wardani