1

162 Words
Rachel menatap Darren dengan kilatan amarah di matanya, di bawah guyuran hujan, mereka berdiri saling pandang. Berbeda dengan Rachel yang memasang wajah kecewa luar biasa, Darren menatapnya dengan ekspresi datar dan tanpa merasa bersalah, walaupun sebenarnya Darren telah melakukan kesalahan yang sangat fatal. "Kadang gue bingung. Buat apa lo ngejar-ngejar gue, bikin gue jatuh cinta, dan sekarang? Bahkan gue nggak ngerasa kalau gue itu pacar lo!"  Darren balas menatap Rachel tajam, "Gue emang cinta dan sayang sama lo, Chel. Tapi, itu nggak bisa jadi alasan buat lo ngekang gue! Gue punya dunia gue sendiri, dunia gue bukan cuman tentang lo doang, gue punya sahabat yang selalu ada buat gue, jauh sebelum gue kenal sama, lo!" Rachel tertawa miris, "Gitu? Jadi, lo ngerasa terkekang selama ini?" "Lo selalu nuntut gue buat hubungin lo, lo selalu nuntut gue buat ada, sadar nggak? Itu gaya pacaran bocah!" "Iya, gue emang bocah. Kenapa? Nggak suka?" Rachel menatap Darren, "putusin aja!" "Oke," Darren mengangukkan kepalanya, "kita, putus."
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD