bab 16a (season2)

832 Words

"Sabar Bian kamu gak boleh cemburu." Ujar Bian menahan dirinya untuk menghubungi sang istri yang sedang reuni dengan teman-teman sekampusnya dahulu. "Pak Bian, bagian keuangan sudah mendata dan tidak ada cacat sedikit pun didalam nya. Saya akan——" "Ya, saya mengerti. Kamu boleh pergi sekarang, kepala saya rasanya mau pecah." Usir Bian pada sekretarisnya. Bian menahan dirinya untuk tidak menelepon sang istri, sesuai pesan Sheila sebelum berangkat. "Kamu jangan ganggu aku ya, apalagi telpon dengan alasan- alasan aneh kayak biasanya." Pesan Sheila "Huh!" Bian menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sebari melihat pemandangan yang indah diluar sana lewat jendela besar dalam ruangan nya, Bian memegang ponsel genggam nya. "Bagaimana kalau ada lelaki jelalatan disana?" Tanya Bian pada dirinya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD