bab 10a

897 Words

                                 "Ada kalanya dalam hidup ini harus merasakan yang namanya kecewa" Dua bulan kemudian. "Sheila anak papa, sudah siap menikah?" Tanya Revan bahagia. Sheila masih berusaha untuk tersenyum kepada papanya yang sangat ia sayangi. Gaun putih yang cantik ini menandakan bahwa beberapa jam lagi sheila akan melangsungkan pernikahannya. Dengan terpaksa Sheila harus pura- pura bahagia demi kebahagiaan papa dan mamanya. Teringat sesosok laki- laki yang sedari dulu selalu setia menghiasi pikiran dan hatinya. Sheila tersenyum mengingat perpisahan nya, bukan tersenyum bahagia tapi tersenyum pahit. Hati Sheila sesak sekali rasanya, tak satupun orang bisa merasakan apa yang sedang Sheila rasakan. Karena hati Sheila ya hati Sheila, bukan orang lain. Perasaan sheila juga p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD