*Happy Reading* Arletta mencoba berontak dalam dekapan seseorang. Namun, tangan yang ada di belakang kepalanya menahan kuat pergerakannya dan malah makin membenamkannya dalam d**a bidang yang menguarkan aroma maskulin. "Ssttt ... diamlah. Jangan takut. Aku pastikan kamu akan baik-baik saja." Suara di atas kepalanya mencoba menenangkan. Namun, sepertinya sudah salah paham pada aksi Arletta. Gadis itu bukan bergerak gelisah karena takut. Melainkan karena tidak nyaman dengan situasinya saat ini. Dekapan pria ini terlalu kuat dan ruang geraknya begitu sempit. Arletta mulai merasa sesak. "Amankan pengunjung lainnya!" "Sebelah sini! Ayo bantu angkat!" "Satu lagi, ayo!" Suara pria lain, yang Arletta kenali sebagai kang kopi terdengar berkali-kali memerintah. Entah pada siapa, yang jelas

