*Happy Reading* "Kamu ... gak papa?" Pak Chakra, yang sudah mengemudikan mobilnya menjauh dari kosan Arletta, mencoba bertanya pada gadis yang kini tampak dingin dan fokus melihat ke arah depan. "Fine!" sahut Arletta datar. Menyandarkan tubuh dan membuang wajah pada luar jendela pintu bagiannya. Berusaha menghindari kaca spion yang menampilkan wajahnya. Chakra lalu melirik ke kaca spion dalam, melihat pria yang baru saja dicampakan Arletta. Jujur saja, sebagai pria yang juga ada hati pada Arletta, sebagian hatinya agak senang dengan sikap acuh Arletta barusan. Tetapi sebagian lainnya kasian juga dengan nasib pria tadi. Soalnya, kelihatannya pria itu sangat menyayangi Arletta. Sebagai sesama pria, jelas Chakra bisa membedakan mana sikap serius dan hanya main-main dari seorang pria

