*Happy Reading* Nyatanya, Arletta tidak pulang seperti ucapnya pada Arkana. Gadis itu malah berjalan tak tentu arah, menyusuri jalan mengikuti langkah kaki membawanya pergi tanpa tujuan. Mungkinkah masih ada cinta tulus untuknya? Kalimat itu terus terngiang di kepalanya. Disertai bayang wajah dan tatap kesungguhan dari Arkana. Sialan! Padahal awalnya Arletta mengijinkan pria itu dekat, hanya demi memenuhi rasa penasaran Arkana saja. Arletta tidak pernah pakai hati dan menganggap serius hubungannya. Arletta tahu pasti bagaimana ending dari hubungan dengan seorang playboy seperti Arkana. Tetapi, entah kenapa ... Arletta merasa sudah kecolongan. Tidak tahu tepatnya kapan, sepertinya pria itu sudah menyusup ke dalam hatinya dan mulai punya posisi penting di sana. Seperti angin yang tak

