Bab 27 Tampak dua orang dengan pakaian preman sudah berdiri. Mereka sepertinya baru saja menendangi gerobak pecel Mas Alka. Salah satu dari mereka rambutnya panjang sebahu, sementara satunya lagi tampak bertindik dengan rambut pendek warna-warni. “Hei, rupanya kamu tukang pecel yang sok jago itu, ya?” Salah seorang di antara mereka merangsek maju dan menarik kerah kaos Mas Alka. “Tolong jaga adab kalau bicara!” seru Mas Alka tampak masih tetap tenang. Ditepisnya lengan kekar bertato itu dengan sigap. “Bacot, lo!” Salah satu lainnya tiba-tiba memburu dan melayangkan pukulan. Namun, Mas Alka berhasil menghindar. Tubuh lelaki itu terhuyung dan hampir tersungkur ke arah gerobak. “Dek, masuk!” titahnya padaku yang terkesima hingga tak dapat berbicara. Hanya alunan istigfar mengalun dalam d

